TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menargetkan bisa meraih dua medali emas untuk cabang bridge di Asian Games 2018. “Target ini realistis. Prestasi Indonesia terkuat di Asia Tenggara,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB Gabsi), Ekawahyu Kasih di Wisma PKBI, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2018.
Eka mengatakan, dua medali emas itu bisa diraih dari enam nomor yang dipertandingkan, yaitu men team, women team, mixed team, supermixed team, men pair, dan mixed pair. Menurut Eka, semua nomor pertandingan punya potensi medali emas. Namun, ia tak mau muluk-muluk menargetkan enam emas.
“Kalau menargetan dua emas kemudian bisa meraih lebih dari itu maka akan lebih baik daripada menargetkan enam emas, tapi perolehannya di bawah itu,” ujar Eka.
Demi meraih target itu, cabang olahraga asah otak ini telah merekrut pelatih asing asal Polandia, Krzysztof Martens, untuk menggenjot atlet-atlet bridge yang tergabung di dalam pemusatan pelatihan nasional (pelatnas). Kontrak dengan pelatih ini pun sudah mulai dari tahun lalu.
Martens sudah memimpin pelatnas yang berlokasi di Wisma PKBI sejak 1 Februari 2018 lalu. Pelatih berusia 65 tahun itu memimpin pelatnas 32 pemain untuk kemudian diseleksi menjadi 24 nama yang akan berlaga di Asian Games pada 18 Agustus hingga 2 September 2018.
PB GABSI mengeluarkan uang senilai US$ 90 ribu atau sekitar Rp 1,2 miliar untuk mendapat tanda tangan Martens. Harga itu sudah lebih murah dari permintaan awal Martens yang mencapai US$ 113 ribu atau Rp 1,5 miliar.
Sebelumnya, tim bridge Indonesia telah menjalani uji coba Asian Games yang berlangsung pada 28 November-5 Desember 2017. Seluruh pemain pelatnas Asian Games juga dikirimkan utk try in di kejuaraan South East Asia Bridge Federation Championship (SEABF C) pada 6-12 Desember 2017 di tempat yang sama yaitu di hotel The Margo, Kota Depok, Jawa Barat.
Dari test event Asian Games 2018 itu, tim bridge Indonesia menjadi juara umum dengan perolehan empat emas, satu perak, dan satu perunggu. Mereka mengungguli Cina, Taiwan, Hong Kong, Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina, Korea, Jepang, Yordania, India, dan Bangladesh.