TEMPO.CO, Jakarta - Panitia penyelenggara Asian Games 2018 di Indonesia, Inasgoc, mengatakan tidak bisa melakukan tindakan apa pun terkait dengan penghapusan kelas 62 kilogram untuk cabang olahraga angkat besi dalam Asian Games 2018. Penghapusan itu dilakukan Asosiasi Angkat Besi Asia (AWF).
"Kami di sini hanya sebagai penyelenggara, hanya EO (event organizer). Kami hanya bisa menjalani (keputusan itu) saja," ujar Deputi I Inasgoc Harry Warganegara kepada Tempo, Kamis, 22 Februari 2018.
Harry mengatakan keputusan tersebut telah ditetapkan berdasarkan hasil rapat pleno dari AWF dan mengacu kepada penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 yang kabarnya juga bakal menghapus nomor pertandingan itu.
"Cuma, di situs Olimpiade Tokyo 2020 itu, belum ada dijabarkan nomor (angkat besi) untuk laki-laki, karena federasi angkat besi internasional juga belum melakukan pleno untuk menentukan nomor itu," ujarnya.
Namun, kata Harry, karena Asian Games 2018 bakal diselenggarakan dalam enam bulan lagi, maka AWF telah melakukan rapat pleno lebih dulu dengan hasil penghapusan kelas 62 kilogram dalam ajang empat tahunan itu. "Ya sudah, kalau nomornya jadi cuma tujuh, maka nomor itu saja yang akan kami selenggarakan, tanpa yang 62 (kilogram)," ujarnya.
Untuk itu, kata Harry, Inasgoc tidak memiliki kewenangan apa pun untuk memprotes keputusan AWF itu. Menurut dia, pengajuan protes tersebut seharusnya dilayangkan oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Karena kalau untuk pertimbangan prestasi yang termasuk ke dalam kepres (keputusan presiden), kan mereka (Kemenpora) yang menentukan," ujarnya.
Kemenpora telah menargetkan raihan satu emas dari cabang olahraga angkat besi dalam Asian Games 2018. Adapun nomor yang diandalkan untuk bisa mendulang emas itu adalah nomor 62 kilogram. Di nomor itu, lifter Indonesia Eko Yuli Irawan berhasil meraih medali perak di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) Joko Pramono mengatakan bakal menyurati Ketua Inasgoc Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Ketua KOI, guna meminta pembatalan pencoretan kelas perlombaan 62 kilogram untuk cabang olahraga angkat besi.
"Kami minta Inasgoc untuk melakukan pendekatan kepada Dewan Olimpiade Asia (OCA) agar kelas 62 kilogram tetap dapat diperlombakan dalam Asian Games 2018," ujar Joko.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto mengatakan pemerintah bakal mendukung PB PABBSI untuk memperjuangkan nomor kelas andalan Merah-Putih dalam Asian Games 2018
"Saat rapat koordinasi Komite Asian Games terakhir, tidak ada lagi perdebatan soal nomor pertandingan Asian Games dengan OCA. Kami sedang meminta bantuan dari KOI agar turut memperjuangkan kelas itu," ujar Gatot.
ERLANGGA DEWANTO