TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Panitia Penyelenggara Asian Games, Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) 2018, Eris Herryanto mengatakan, skrining volunter atau relawan Asian Games 2018 melibatkan sejumlah lembaga diantaranya BIN, BNN, BNPT, hingga Inafis.
“Alasannya keamanan. Sekarang kalau saya punya niat jelek, terus masuk lewat volunter gimana?” kata dia di Bandung, Selasa, 20 Maret 2018.
Eris mengatakan, pendaftaran relawan Asian Games 2018 yang dibuka sejak 18 Januari 2018, belum lama ditutup pada 18 Maret 2018. Kini seluruh pendaftar akan menjalani penyaringan dengan pelibatan sejumlah lembaga. “Pertama dari administrasi, apalagi yang daftar di internet, syarat administrasi yang diminta nggak (ada), ya otomatis dia gugur,” kata dia.
Baca: Atlet Pelatnas Menembak Asian Games 2018 Dijatah Makan Nasi Kotak
Selanjutnya data-data relawan yang mendaftar, yang lolos persyaratan administrasi itu akan melewati proses penyaringan. “Dari segi data, dia masuk itu tadi. (Data) dia ke BNN, dia pernah gak kena masalah narkoba gak? Lolos di BNN, lalu ke BIN. Dia pernah gak kena ini? Lolos, terus dia pernah gak terlibat nama-nama ini di teroris. Setelah itu selesai, baru psikotes,” kata Eris.
Eris mengatakan, alasan keamanan itu membuat penyaringan relawan melibatkan sejumlah lembaga seperti BIN, BNN, BNPT, termasuk Inafis. “Kita gak mau kecolongan soal keamanan, memakai volunter,” kata dia.
Eris mengatakan, sudah lebih dari 18 ribu orang yang mendaftar untuk menjadi relawan Asian Games 2018, sekitar 11 ribuan pendaftar berasal dari Jawa Barat. “Kita akan proses masuk skrining,” kata dia.
Menurut Eris, dibutuhkan sekitar 13 ribuan relawan untuk 20 posisi relawan Asian Games 2018. “Ditempatkan nanti di Palembang, DKI,dan Jawa Barat. Kita bagi menjadi 20 fungsi. Tergantung nantinya di mana,” kata dia.
Eris mengatakan, secara umum kriteria volunter yang dicari itu berumur 18 tahun hingga 40 tahun. “Paling tidak dia mahasiwa karena ini kan sebagai pencerminan bangsa. Kita perlu orang-orang yang terbaik, berkelakuan baik, segala macam,” kata dia.
Sementara jadwal bertugas relawan itu berbeda-beda bergantung posisinya. “Tugasnya berbeda-beda karena ada yang bekerja menjelang pertandingan, ada yang kerjanya saat pertandingan. Gak bisa disamain. Rata-rata lama kerjanya sekitar 3 mingguan,” kata Eris.
Baca: Surat Perpani Telat, Panahan Asian Games 2018 Tak Bisa Latihan
Eris mengatakan, masing-masing relawan akan mendapat uang makan, serta uang transport. Dia tidak merincinya. Sementara untuk tempat tinggal, diprioritaskan bagi relawan yang berasal dari luar kota. “Kita ada (tempat), tapi tidak cukup kalau menampung semuanya. Yang kita prioritaskan yang luar kota,” kata dia.
Menurut Eris, ada sejumlah keuntungan bagi relawan yang akan membantu perhelatan Asian Games 2018. Diantarnaya, pengalaman karena belum tentu dalam 20 tahun lagi even olahraga Asia ini digelar lagi di Indonesia, menambah jaringan, hingga menambah pengalaman mengerjakan multi even. “Ini multi-even. Sekarang yang tahu hanya panitia saja, bagaimana mengelola itu, padahal itu diperlukan. Orang olahraga sendiri belum tahu loh untuk menghandle multi even. Jadi pengalaman itu berharga,” kata dia.
Eris meminta agar calon relawan mengakses informasi soal perekrutan lewat website resmi Asian Games 2018. “Kalau dia lihat di website resmi kita tidak hoax. Tapi kalau bukan di webiste, itu hoax,” kata dia.
AHMAD FIKRI