TEMPO.CO, Jakarta - Setelah kembali dari uji coba di Cina, tim putri bola voli duduk National Paralympic Committee (NPC) kembali menggenjot diri dalam pemusatan latihan nasional persiapan Asian Para Games 2018.
"Kami langsung melakukan latihan peningkatan stamina atau daya tahan atlet," kata Pelatih Nasional Voli NPC Indonesia, Ahmad Suparto, di Solo, Jumat. Namun, pada bulan puasa ini, porsi latihan dikurangi untuk menjaga stamina pemain tetap prima.
Ahmad Suparto mengatakan tim putri NPC Indonesia dalam kejuaraan 'Women World Supership 2018' di Cina beberapa lalu, tim Indonesia menempati urutan kelima dari enam peserta. "Ranking pertama tuan rumah Cina, kemudian Rusia, disusul Ukraina, Jepang, Indonesia, dan terakhir Kazakhstan," kata Ahmad.
Tim Indonesia yang baru pertama kali mengikuti kejuaraan dunia tersebut mampu mengalahkan Kazakhstan, sedangkan melawan Jepang, Rusia, Ukraina dan Tiongkok mampu mengimbangi lawan-lawannya meski akhirnya kalah.
"Tim putri Indonesia meski akhirnya kalah, tetapi tidak terlalu jauh poinnya. Bahkan, Indonesia secara tehnik dan mental tidak terlalu jauh dengan negara-negara yang memiliki tim bagus seperti Tiongkok, Rusia, dan Jepang," kata Ahmad.
Oleh karena itu, lanjutnya, tim putri Indonesia segera dilakukan evaluasi untuk pembenahan kekurang-kekuranganya untuk persiapan APG 2018 mendatang. Terutama stamina atau daya tahan pemain dan mentalnya.
Menurut dia, sebanyak 12 atlet tim putri voli yang dipersiapkan kini memasuki program pelatnas. Pada pesta olahraga APG 2018 di Jakarta, semua tim dari negara-negara Asia semuanya memiliki peluang yang sama untuk menjadi yang terbaik.
"Tim negara lain tidak ada yang berat dan ringan semua tim dianggap sama memiliki peluang termasuk tuan rumah Indonesia," katanya.
Presiden NPC Indonesia Senny Marbun mengatakan Indonesia pada cabang olahraga bola voli baru pertama kali mengikuti kejuaraan dunia, mereka masih banyak berlatih dan mencari pengalaman untuk melakukan pertandingan-pertandingan ke luar negeri.
"Meskipun tim putri Indonesia pada tingkat Asia Tenggara atau ASEAN Para Games 2016 Myamar berhasil menjadi juara satu, tetapi mereka masih perlu banyak jam terbang belajar dan mencari pengalaman tingkat dunia," katanya.