Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Yayuk Basuki Raih 2 Emas Asian Games 1990: Modal Nekat

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Petenis Yayuk Basuki. TEMPO/ Dwianto Wibowo
Petenis Yayuk Basuki. TEMPO/ Dwianto Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Eks atlet tenis putri Indonesia, Yayuk Basuki, akan selalu terkenang pada Asian Games 1990 di Beijing, Cina. Menjadi salah satu atlet andalan Indonesia, Yayuk mengatakan saat itu perjuangan yang harus dilakukan sangat berat. 

Perhatian dari pemerintah terhadap dunia olahraga dinilai masih kurang. Yayuk, yang saat itu membutuhkan latihan di Jepang, pun kesulitan mendapat dana. Alhasil, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pun bergerak sendiri mencari dana bagi Yayuk dan kawan-kawan.

"KONI bilang ada uang 1.000 dolar (Amerika Serikat) untuk biaya hidup sebulan di Jepang. Saya pusing karena untuk negara Asia, Jepang itu negara termahal (biaya hidupnya)," ujar Yayuk saat bercerita di Rumah Dinas Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin, 28 Mei 2018. 

Bersama dengan rekan setimnya, Yayuk pun berusaha bertahan dengan ongkos seadanya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka mengakali dengan hal yang mereka mampu, yaitu lewat tenis. Sambil berlatih, mereka mengikuti berbagai turnamen kecil yang diselenggarakan di Jepang. 

"(Turnamen) tenis kan hadiahnya uang. Meski mulai dari turnamen kecil, kita harus juara. Kalau dapat juara, (uangnya) bisa untuk nutupin biaya hotel. Jadi dengan uang itu kita bisa survive," kata Yayuk.

Kerja keras Yayuk berbuah manis. Ia berhasil menyumbang dua medali emas di Asian Games 1990 Beijing dari dua nomor ganda. Di nomor ganda putri ia berhasil meraih podium juara bersama pasangannya, Suzanna Anggarkusuma. Sedangkan di sektor ganda campuran ia menjadi juara bersama Hary Suharyadi.

Meski dengan segala keterbatasan yang ada, Yayuk mengatakan tiap atlet harus punya semangat berjuang yang tinggi. Mereka harus sadar bahwa mereka membawa nama negara di kancah internasional. Karena itu, ia mengaku senang dengan dukungan pemerintah terhadap dunia olahraga saat ini.

Bonus besar dijanjikan bagi peraih medali emas di Asian Games 2018. Pada zamannya, Yayuk mengaku bonus setelah menjadi juara adalah hal yang sangat mewah dan tak banyak diberikan pemerintah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dulu hampir enggak ada bonus. Ada sih uang Rp 500 ribu sebagai uang ucapan terima kasih," kata wanita yang saat ini menjadi anggota Komisi X di Dewan Perwakilan Rakyat itu.

Yayuk pun berharap para atlet saat ini bisa lebih termotivasi memberikan hasil maksimal. Selain tersedia sarana dan prasarana yang lebih mendukung, dukungan pemerintah jauh lebih terasa dibanding pada masanya dahulu. Meski begitu, ia meminta atlet-atlet saat ini tak hanya berorientasi pada materi.

"Saya ingin adik-adik (atlet) mengubah mindset kalian dari sekarang, agar ini bukan saja untuk uang. Kalian harus sadar bahwa kalian ini membawa nama negara, bahwa kalian ini dibutuhkan Indonesia," katanya.

Yayuk Basuki tercatat sebagai salah satu penyumbang medali emas terbanyak bagi Indonesia selama Asian Games digelar. Ia tercatat menyumbang emas pertamanya saat berusia 16 tahun dalam Asian Games 1986 di Seoul, Korea Selatan, pada nomor ganda putri. Empat tahun kemudian, dua emas ia sumbangkan di Asian Games 1990 Beijing.

Pada Asian Games 1994 di Hiroshima, Jepang, ia hanya berhasil menyumbang perak setelah kalah bertanding dengan wakil tuan rumah. Ia meraih emas terakhirnya di nomor tunggal putri saat Asian Games 1998 di Bangkok. Saat itu, ia menaklukkan tunggal putri andalan tuan rumah, Tamarine Tanasugarn, di partai final.

EGI ADYATAMA 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Lagi setelah Cedera, Rafael Nadal Kandas di Babak Kedua Barcelona Open 2024

8 hari lalu

Rafael Nadal. Reuters/Danielle Parhizkaran-USA TODAY Sports
Tampil Lagi setelah Cedera, Rafael Nadal Kandas di Babak Kedua Barcelona Open 2024

Rafael Nadal menelan kekalahan pertamanya setelah kembali bermain tenis akibat cedera. Ia taklukdari Alex de Minaur pada babak kedua Barcelona Open.


Tampil Kembali di Barcelona Open, Rafael Nadal Ingin Nikmati Setiap Momen

10 hari lalu

Petenis Spanyol Rafael Nadal. REUTERS/Loren Elliott
Tampil Kembali di Barcelona Open, Rafael Nadal Ingin Nikmati Setiap Momen

Bintang tenis asal Spanyol, Rafael Nadal, mengatakan bahwa dapat kembali beraksi di Barcelona Open seperti mendapat hadiah.


Petenis Danielle Collins Juarai Charleston Open, Raih Gelar Kedua Berturut-turut

18 hari lalu

Danielle Collins. REUTERS/Loren Elliott
Petenis Danielle Collins Juarai Charleston Open, Raih Gelar Kedua Berturut-turut

Petenis Amerika Danielle Collins memenangi pertandingan ke-13 berturut-turut dan gelar kedua berturut-turut dengan menjuarai Charleston Open.


Resmi Berpisah dengan Miyu Kato, Aldila Sutjiadi Bakal Punya Tandem Baru Asal Amerika Serikat

23 hari lalu

Pasangan petenis ganda putri Aldila Sutjiadi / Miyu Kato di Indian Wells Paribas Open 2024. Dok. Tim Komunikasi Athletica Company
Resmi Berpisah dengan Miyu Kato, Aldila Sutjiadi Bakal Punya Tandem Baru Asal Amerika Serikat

Perjalanan Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato ditutup dengan kekalahan di Charleston Open 2024.


Novak Djokovic Jadi Petenis Peringkat 1 Dunia Tertua Sepanjang Sejarah, Pecahkan Rekor Roger Federer

24 hari lalu

Petenis Serbia, Novak Djokovic saat bertanding melawan petenis Amerika Serikat, Taylor Fritz dalam Perempat Final Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, 23 Januari 2024. REUTERS/Tracey Nearmy
Novak Djokovic Jadi Petenis Peringkat 1 Dunia Tertua Sepanjang Sejarah, Pecahkan Rekor Roger Federer

Novak Djokovic akan melampaui Roger Federer pada hari Minggu, saat berusia 36 tahun 321 hari.


Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato Target Juara di Charleston Open 2024

24 hari lalu

Pasangan petenis ganda putri Aldila Sutjiadi / Miyu Kato di Indian Wells Paribas Open 2024. Dok. Tim Komunikasi Athletica Company
Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato Target Juara di Charleston Open 2024

Petenis putri Indonesia Aldila Sutjiadi siap kembali berlaga di turnamen WTA 500 Charleston Open, South Carolina, Amerika Serikat.


Danielle Collins Juarai Miami Open 2024, Torehkan Rekor dan Raih Pencapaian Tertinggi

26 hari lalu

Danielle Collins. REUTERS/Loren Elliott
Danielle Collins Juarai Miami Open 2024, Torehkan Rekor dan Raih Pencapaian Tertinggi

Petenis Amerika Serikat, Danielle Collins, berhasil menjuarai Miami Open 2024, dengan mengalahkan Elena Rybakina.


Berpisah dengan Sang Pelatih Goran Ivanisevic, Novak Djokovic Tulis Pesan Mengharukan di Instagram Miliknya

29 hari lalu

Aksi petenis Serbia, Novak Djokovic saat melawan petenis Prancis, Adrian Mannarino dalam pertandingan babak keempat Australia Open di Melbourne Park, 21 Januari 2024. Novak Djokovic melangkah ke perempat final Australia Terbuka 2024 dengan kemenangan tiga set langsung atas wakil Prancis, Adrian Mannarino. REUTERS/Eloisa Lopez
Berpisah dengan Sang Pelatih Goran Ivanisevic, Novak Djokovic Tulis Pesan Mengharukan di Instagram Miliknya

Novak Djokovic mengumumkan perpisahannya dengan sang pelatih Goran Ivanisevic lewat unggahan di Instagram miliknya pada Rabu, 27 Maret 2024.


Aldila Sutjiadi Kandas di Babak Kedua Tenis Miami Open 2024, Berharap Lebih Baik di Charleston Open

30 hari lalu

Aldila Sutjiadi. Instagram/@Dila11
Aldila Sutjiadi Kandas di Babak Kedua Tenis Miami Open 2024, Berharap Lebih Baik di Charleston Open

Aldila Sutjiadi membidik hasil lebih baik pada turnamen WTA 500 Charleston Open, setelah langkahnya di Miami Open 2024 terhenti di babak kedua.


Ketika Petenis Nomor Satu Dunia Novak Djokovic Alami Kekalahan Langka di BNP Paribas Open

44 hari lalu

Petenis Serbia, Novak Djokovic. REUTERS/Edgar Su
Ketika Petenis Nomor Satu Dunia Novak Djokovic Alami Kekalahan Langka di BNP Paribas Open

Petenis nomro satu dunia, Novak Djokovic, mendapat pukulan yang mengejutkan dalam turnamen BNP Paribas Open. Kalah dari petenis kualifikasi.