TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) akan memperketat sistem penjualan tiket untuk Asian Games 2018. Langkah ini diambil guna menghindari pemalsuan tiket yang biasa terjadi dalam turnamen besar.
Direktur Ticketing Inasgoc Sarman Simanjorang mengatakan tiket yang dijual nantinya akan berbentuk e-voucher yang dilengkapi dengan QR code. Nantinya, e-voucher itu akan ditukar dengan thermal ticket (tiket fisik) atau wristband ticket. Tiket akan dipindai dan dipantau relawan ticketing lebih-kurang seribu orang saat penonton memasuki venue pertandingan.
"Metode ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan tiket palsu yang sering muncul saat penyelenggaraan event besar," ucap Sarman.
Selain itu, setiap pembelian tiket membutuhkan kartu identitas, e-mail, dan nomor telepon untuk dikonfirmasi saat penukaran tiket. Untuk meredam maraknya calo tiket, nantinya satu identitas hanya bisa melakukan transaksi pembelian sebanyak empat tiket, terkecuali yang bersifat group booking atau bulk buying dari organisasi tertentu, seperti NOC atau perwakilan negara asing.
Meski sistem lebih ketat, Ketua Inasgoc Erick Thohir menuturkan masyarakat tak akan kesulitan mendapatkan tiket. Inasgoc juga telah menyiapkan ratusan ribu perangkat komunikasi tentang panduan membeli tiket yang bisa didapatkan di toko merchandise resmi Asian Games 2018.
"Saya rasa, dengan sistem ticketing ini, kami ingin mempermudah akses masyarakat. Soal sistem pembayarannya, kami berpartner dengan Alfamart. Sistem payment-nya jadi lebih gampang," ujar Erick.
Inasgoc memang lebih mengutamakan pembelian tiket lewat online. Dengan metode ini, masyarakat bisa mendapat tiket dengan beberapa langkah saja. Apalagi masyarakat juga dapat menggunakan semua metode pembayaran, mulai kartu kredit, transfer bank, internet banking, hingga tunai melalui retail Alfamart.
Dalam penjualan tiket Asian Games 2018, Inasgoc akan bekerja sama dengan perusahaan distributor tiket KiosTix. Tiket akan mulai dijual resmi kepada masyarakat pada 30 Juni 2018. Erick mengatakan harga tiket rata-rata Rp 100 ribu dan yang paling murah adalah Rp 30 ribu. Nantinya akan ada empat kategori dengan harga dan keuntungan yang berbeda.
"Kami sangat berhati-hati dalam menentukan harga tiket, karena kami tidak mau membebani masyarakat dengan harga yang kemahalan,” ujar Erick.
EGI ADYATAMA