Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Legenda Asian Games: Mohammad Sarengat, Atlet Paripurna Indonesia

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Mantan pelari nasional, Mohammad Sarengat, Jakarta, 12 Desember 2006. TEMPO/Yosep Arkian
Mantan pelari nasional, Mohammad Sarengat, Jakarta, 12 Desember 2006. TEMPO/Yosep Arkian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia pernah mengejutkan lintasan lari Asian Games lewat kiprah Mohammad Sarengat. Pelari kelahiran Banyumas itu memecahkan rekor Asia untuk nomor 100 meter putra, saat berlomba di ajang Asian Games pada 1962 silam. Saat itu, Sarengat mencatatkan waktu 10,5 detik, lebih cepat 0,1 detik dari rekor Asia yang dicatatkan pelari Pakistan Abdul Khaliq di Asian Games 1954 di Manila, Filipina.

Catatan itu mengantarkan Sarengat pada emas pertama bagi Indonesia di ajang Asian Games. Hal ini semakin terasa manis karena dilakukan saat Indonesia pertama kalinya menjadi tuan rumah pada 1962 silam.

Hal ini masih terekam jelas di benak mantan sprinter asal Malaysia Mani Jegathesan. Saat itu Jegathesan yang disebut-sebut masuk dalam generasi emas atletik Malaysia, harus puas duduk di peringkat kedua.

"Di nomor 100 meter saya hanya mendapat medali perak. Soalnya saat itu saya dikalahkan oleh seorang pelari terkenal dari Indonesia, bernama Mohammad Sarengat," kata Jegathesan saat berkisah, pada 9 Mei 2018 lalu, di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat.

Jegathesan memiliki banyak kenangan bersama Sarengat. Saat berlomba dulu, baik Sarengat maupun Jegathesan merupakan mahasiswa kedokteran. Keduanya pun masih muda dan menjadi andalan di negaranya masing-masing. Persaingan keduanya menjadi salah satu perlombaan paling menarik yang disaksikan di Stadion Utama Gelora Bung Karno saat itu.

"Saya akan selalu mengingat dia. Meski kalah di 100 meter, tapi hari berikutnya saya berhasil mengalahkan dia di 200 meter," ujar Jegathesan mengenang.

Saat itu Sarengat memang tampil on fire. Tampil di depan pendukung sendiri, Sarengat berhasil menyumbang dua emas dan satu perunggu. Selain dari nomor 100 meter, Sarengat juga menyumbang emas dari nomor 110 meter lompat gawang. Perunggu ia raih setelah kalah cepat dari Mani Jegathesan dari Malaysia dan Hideo Iijima dari Jepang di nomor 200 meter putra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lewat dua emas dari Sarengat, Indonesia berhasil mengumpulkan total 11 emas, 12 perak, dan 28 perunggu. Indonesia berhasil menjadi runner-up turnamen. Ini merupakan catatan terbaik Indonesia sepanjang keikutsertaannya di Asian Games sejak 1951 hingga saat ini.

Catatan apik Sarengat di dunia ateltik Indonesia hampir tak dapat diimbangi. Selama 36 tahun Indonesia gagal mendapat satu pun emas di cabang atletik pada Asian Games. Hingga pada 1998 Suprianti Sutono mampu meraih emas pada nomor 5000 meter putri di Asian Games Bangkok, Thailand. Pada 2104, Maria Natalia Londa berhasil membawa atletik Indonesia meninggi, setelah meraih emas di nomor lompat jauh.

Saregat yang lahir pada 28 Oktober 1940 juga merupakan atlet yang tetap bisa sejalan dengan dunia pendidikan. Pada 1971 atau sembilan tahun setelah prestasinya di Asian Games 1962, ia menyelesaikan pendidikan dokternya. Ia pun tercatat sebagai seorang dokter andal. Ia pernah dipercaya sebagai dokter pribadi dua Wakil Presiden, yakni Sultan Hamangkubuwono IX dan Adam Malik.

Sarengat sempat kembali ke dunia olahraga saat menjadi Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) pada tahun 1980-an. Ia juga sempat menjadi Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Mohammad Sarengat meninggal pada usia 74 tahun, pada 13 oktober 2014 lalu. Legenda atletik Indonesia itu meninggal karena komplikasi penyakit yang ia derita sejak mengalami stroke pada 2009 silam.

EGI ADYATAMA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gelora Bung Karno Lokasi Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Ini Profil GBK yang Mulai Dibangun Pada 1960

9 Februari 2024

Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan. Shutterstock
Gelora Bung Karno Lokasi Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Ini Profil GBK yang Mulai Dibangun Pada 1960

Berikut profil Gelora Bung Karno atau GBK lokasi kampanye akbar Prabowo-Gibran. Mulai dibangun 1960 dan diresmikan 1962. Berapa kapasitasnya?


Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

14 Januari 2024

Presiden Jokowi menghadiri dialog bisnis bersama pengusaha/investor Vietnam pada Sabtu, 13 Januari 2024 di Hotel Melia Hanoi, Vietnam. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

Presiden Jokowi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya lifter peraih tiga medali Olimpiade asal Papua, Lisa Raema Rumbewas.


Profil Eko Yuli Irawan, Peraih Medali Perak Angkat Besi di IWF Grand Prix II 2023 Qatar

10 Desember 2023

Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan di Asian Games 2023. Kredit. Tim Media NOC
Profil Eko Yuli Irawan, Peraih Medali Perak Angkat Besi di IWF Grand Prix II 2023 Qatar

Karier gemilang atlet angkat besi Eko Yuli Irawan sudah terlihat sejak 2006. terakhir, raih medali perak di kejuaraan IWF Grand Prix II 2023 Qatar.


Evaluasi Asian Games 2023, Menpora Panggil Perwakilan Cabang Olahraga secara Bergantian

31 Oktober 2023

Menpora Dito Ariotedjo menerima Ketua Umum Persatuan Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) Imam Sudjarwo beserta jajaran di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis, 12 Oktober 2023. (ANTARA/Kemenpora)
Evaluasi Asian Games 2023, Menpora Panggil Perwakilan Cabang Olahraga secara Bergantian

Menpora Dito Ariotedjo mengatakan evaluasi Asian Games 2023 sebagai salah satu persiapan menuju Olimpiade 2024.


Tren Buruk Asian Games Berlanjut ke Denmark Open 2023, Ketua PBSI Soroti Masalah Kepelatihan hingga Demotivasi Atlet

23 Oktober 2023

Dari kiri ke kanan: pelatih tunggal putri Indonesia Indra Widjaja, Ketua Umum PBSI Agung Firman, pelatih tunggal putra Indonesia Irwansyah saat ditemui usai acara pengukuhan tim Indonesia untuk Asian Games 2023 di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa, 19 September 2023. TEMPO/Randy
Tren Buruk Asian Games Berlanjut ke Denmark Open 2023, Ketua PBSI Soroti Masalah Kepelatihan hingga Demotivasi Atlet

Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna membeberkan hasil rapat evaluasi kegagalan Asian Games 2023. Seberapa optimistis ke Olimipiade 2024?


Indonesia di Asian Games 2023 Hangzhou: Daftar Cabang dan Atlet Penyumbang Medali serta Posisi dalam Klasemen Akhir

9 Oktober 2023

Atlet menembak tunggal putra Indonesia, Muhammad Sejahtera Dwi Putra berpose dengan medali emasnya usai upacara penghargaan pemenang final 10 meter running target  Asian Games 2022 di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, China, Senin, 25 September 2023. Atlet kelahiran 13 April 1997 menjadi pencetak rekor medali emas pertama Asian Games dari cabor menembak. ANTARA/M Risyal Hidayat
Indonesia di Asian Games 2023 Hangzhou: Daftar Cabang dan Atlet Penyumbang Medali serta Posisi dalam Klasemen Akhir

Asian Games 2023 Hangzhou sudah berakhir Minggu, 8 Oktober 2023. Simak daftar penyumbang medali bagi Indonesia dan klasemen akhirnya.


Target di Asian Games 2023 Gagal Tercapai, Indonesia Tatap Olimpiade 2024

9 Oktober 2023

Penutupan Asian Games 2023 di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, Hangzhou, Cina, 8 Oktober 2023. REUTERS/Marko Djurica
Target di Asian Games 2023 Gagal Tercapai, Indonesia Tatap Olimpiade 2024

Hingar-bingar pesta olahraga Asian Games 2023 sudah usai. Indonesia yang gagal memenuhi target berfokus menatap Olimpiade 2024.


Klasemen Akhir Perolehan Medali Asian Games 2023 yang Ditutup Minggu 8 Oktober, Indonesia Posisi 13

8 Oktober 2023

Penutupan Asian Games 2023 di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, Hangzhou, Cina, 8 Oktober 2023. REUTERS/Marko Djurica
Klasemen Akhir Perolehan Medali Asian Games 2023 yang Ditutup Minggu 8 Oktober, Indonesia Posisi 13

Asian Games 2023 resmi ditutup, Minggu, 8 Oktober. Simak klasemen akhir perolehan medali yang menempatkan Indonesia di posisi 13.


Asian Games 2023 Resmi Ditutup, Edisi Berikutnya Digelar di Jepang pada 2026

8 Oktober 2023

Penutupan Asian Games 2023 di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, Hangzhou, Cina, 8 Oktober 2023. REUTERS/Marko Djurica
Asian Games 2023 Resmi Ditutup, Edisi Berikutnya Digelar di Jepang pada 2026

Asian Games 2023 resmi ditutup melalui upacara megah yang dihiasi pameran teknologi visual tinggi di Stadion Olimpiade Hangzhou, Minggu, 8 Oktober.


Drama Penetapan Tersangka Syahrul Yasin Limpo

8 Oktober 2023

Drama Penetapan Tersangka Syahrul Yasin Limpo

Penetapan status tersangka bagi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memunculkan banyak cabang drama dan kasus baru.