TEMPO.CO, Jakarta - Aero Sutan Aswar menjadi salah satu tumpuan Indonesia untuk meraih medali emas di Asian Games 2018 mendatang. Atlet Jetski Indonesia itu tercatat sebagai salah satu pembalap terbaik dari Asia hingga saat ini.
Mulai terjun di dunia Jetski sejak masih berusia 15 tahun, Aero telah terlatih secara teknik. Apalagi pelatih sekaligus pengawasnya adalah sang ayah langsung, yakni Saiful (Fulli) Sutan Aswar. Meski begitu, Aero mengatakan latihan teknik saja tak cukup.
Baca: Asian Games 2018: Aero Aswar, Jagoan Indonesia di Cabang Jetski Indonesia
Latihan mental menjadi faktor lain yang juga terus diasah oleh pemuda berusia 23 tahun itu. Aero kerap mengikuti sejumlah latihan bela diri seperti Taekwondo dan Mix Martial Arts (MMA), sebagai sarana menguji mentalnya.
"Basically fighting spiritnya (yang saya cari). Sebenarnya bukan di Taekwondo-nya tapi lebih ke one to one combatnya itu yang dicari," kata Aero saat ditemui di lokasi pertandingan Jetski Asian Games 2018, di Ancol, Jakarta Utara, 12 Juli lalu.
Aero mulai menggeluti olahraga Taekwondo sejak SD. Sedangkan MMA baru ia lakoni belakangan. Sensasi dan semangat dalam bertarung di bela diri menurut Aero sangat berpengaruh terhadap mental bertandingnya di arena.
Baca: Latihan di Amerika, Jetski Yakin Raih 2 Emas Asian Games 2018
"Mendapat perasaan ditonjok, atau menonjok orang. Itu bukan hal yang jelek. Lagi pula kita kan nanti bertarung untuk negara kita. Jadi lebih ke menangani diri sendiri aja sih, saya selalu melakukan itu," kata pria yang telah memegang sabuk hitam Taekwondo itu.
Meski begitu, latihan rutin fisik juga tetap ia jalankan. Meski lebih banyak berlatih lewat kompetisi di Amerika Serikat, namun persiapan fisik juga tak dilakukan secara main-main. Untuk memastikan fisik siap untuk bertanding, latihan teratur wajib dilakukan.
"Kami biasanya mengubah pola latihan. Kadang latihannya pulang pergi pulau delapan kali. Itu paling lima enam jam. Kadang jam 06.00 harus sudah lari, berenang di laut dua hingga tiga kilometer, baru kemudian naik jetski. Sudah kayak triathlon. He-he-he," ujar Aero.
Seluruh pola latihan ini menurut dia banyak membantunya saat ada di atas jetski. Aero pernah tercatat sebagai atlet jetski termuda yang berlaga di level pro dunia. Saat itu usianya masih 14 tahun dan mampu bersaing dengan pemain senior lainnya.
Aero merupakan Juara Dunia Balap Jetski Pro Runabout pada 2014 silam. Ia juga menyabet emas di nomor yang sama pada Asian Beach Game 2010 dan 2014. Saat ini ia menjadi satu-satunya atlet dari Asia yang masuk 50 besar dunia. Ia berada di peringkat 11 dunia.
EGI ADYATAMA