TEMPO.CO, Jakarta - Kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 menjadi peluang terbaik untuk meningkatkan kembali antusiasme pecinta sepak bola Indonesia.
Baca: Asian Games 2018: Kemenpora Berharap Timnas U-23 Tembus 4 Besar
Hal itu terjadi ketika Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjadi tuan rumah putaran final Piala Asia 1997 dan Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) 2010.
Baca: Asian Games 2018: Uni Emirat Arab dan Sukses Tim PSSI 1986
Euforia pecinta tim nasional pada Piala Asia 1997 dan Piala AFF 2010 sangat tinggi. Para suporter tim seperti menciptakan lautan merah putih dengan mengenakan kostum tim nasional yang tak hanya memenuhi kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno tapi juga kawasan lainnya di kawasan Senayan, Jakarta.
Baca: Timnas U-23 Vs Timor Leste Ditunda, Tunggu Hasil Undian Ulang
Tim Indonesia di Piala Asia 1997 asuhan pelatih asal Bulgaria, Ivan Kolev, mendapat sanjungan meski gagak lolos dari babak fase grup. Mereka berhasil mengalahkan Bahrain 2-1 pada laga laga perdana dan nyaris menahan Arab Saudi sebelum kalah 1-2.
Sedangkan pada babak final Piala AFF 2010, tim Indonesia asuhan pelatih asal Austria, Alfred Riedl, dikalahkan Malaysia melalui pertadingan kandang dan tandang dengan skor agregat 4-2.
Sekarang peluang menciptakan euforia kepada tim nasional dan lautan merah putih itu ada di Stadion Patriot Bekasi, tempat Tim Nasional Indonesia U-23 bermain pada babak Grup A Asian Games 2018 yang akan dimulai pada 12 Agustus.
Menghadapi pergelaran besar ini, tim sepak bola Indonesia kembali ditangani pelatih asing, yaitu Luis Milla dari Spanyol. PSSI menargetkan mereka menembus empat besar.
Prestasi menjadi semifinalis Asian Games itu sejauh ini menjadi pencapaian tertinggi tim Indonesia dan diraih pada pergelaran 1986 di Korea Selatan, ketika belum ada pembatasan usia di cabang sepak bola. Pelatihnya adalah almarhum Bertje Matulapelwa dengan pemain Ponirin Meka, Ricky Yakob, Adolf Kabo, dan kawan-kawan.
Luis Milla sudah memanggil 24 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan di Bali mulai 24 Juli sampai 11 Agustus. Ini adalah pemusatan latihan yang terakhir sejak dimulai pada Januari awal tahun ini.
Sebelumnya, skuad Garuda Muda telah mengikuti turnamen PSSI Anniversary Cup akhir April lalu dan uji coba melawan Singapura, Thailand dan Korea Selatan.
"Kami memanggil 24 pemain untuk pemusatan latihan di Bali. Selain fokus latihan kami juga agendakan dua kali uji coba salah satunya melawan Timor Leste," kata Luis Milla di situs resmi PSSI. Selama di Bali, Timnas U-23 juga akan melakukan uji coba melawan Timor Leste.
"Pada pemusatan latihan kali ini saya kembali memanggil Muhammad Rafli dan Ezra Walian. Selain itu, juga ada nama-nama pemain senior seperti Stefano Lilipaly, Muhammad Ridho, Andritany, dan Alberto Goncalves. Saat ini kami memantau pemain yang sedang berkompetisi selalu mengalami perkembangan yang positif," kata pelatih asal Spanyol tersebut.
Dalam beberapa uji coba terakhir dengan tim-tim kuat seperti Korea Selatan, Uzbekistan, Korea Utara, Bahrain, dan Thailand, Timnas U-23 dinilai secara permainan mampu mengimbangi.
Baca: Ini Hasil Undian Ulang Sepak Bola Asian Games 2018
Pada uji coba terakhir, Hansamu Yama dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan Korea Selatan dengan skor 2-1 di Stadion Pakansari, Cibinong.