TEMPO.CO, Palembang - Cabang olahraga triathlon tak berani mematok target muluk dalam Asian Games 2018. Mereka hanya menjanjikan masuk posisi 10 besar dan akan berusaha secara total agar tidak dipermalukan lawan.
Presiden Triathlon Indonesia, Mark Sungkar mengatakan target itu realistis mengingat persiapan yang tak maksimal serta kekuatan lawan yang lebih terpaut jauh.
Salah satu masalah yang dihadapi pelatnas triathlon adalah belum terkucurnya dana dari pemerintah, termasuk untuk uang saku atlet. "Dijanjikan baru ada pencairan dana 2 minggu lagi," kata Mark, Sabtu, 11 Agustus 2018.
Menurut Mark, mereka harus menggunakan biaya sendiri selama persiapan jelang Asian Games XVIII. Untungnya sejak Mei lalu, dana persiapan Asian Games ditanggung Ketua Pengprov Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Jawa Timur, Armand Van Kempen, yang juga sebagai menjadi Manajer Tim nasional.
Kondisi ini kata Mark sudah berlangsung sejak 2008 ketika dia baru menjabat presiden FTI. "Dana test event yang baru lalu saja cair dua hari sebelum hari pelaksanaan," katanya.
Sebelumnya, Deputi IV Kemenpora, Mulyana, menyatakan pengucuran dana untuk cabang ini terkendala karena adanya dualisme organisasi.
Menurut Mark, beberapa negara peserta memiliki persiapan dan pembinaan lebih baik dibandingkan Indonesia. Pesaing terberat adalah Jepang, disusul Cina, Korea, Uzbekistan.
Jepang menjadi saingan terberat karena pembinaan sudah berjalan dan perhatian sangat baik. Negara itu melihat Triathlon merupakan cabang potensial untuk mendatangkan devisa Negara salah satunya lewat wisata.
Sementara itu Armand Van Kempen, manajer tim nasional menjelaskan pihaknya tidak bisa memasang target tinggi karena triathlon termasuk jenis olahraga baru di Indonesia. Sedangkan negara-negara Asia Lainnya sudah memiliki atlet-atlet senior yang sudah teruji diberbagai gelanggang internasional.
Dalam perhelatan Asian Games ini, FTI mengirim 6 atlet terbaik masing-masing Jauhari Johan, Andi Gumilang, Ahlul Firman, Eva Desiana, Asihta, dan Ameera. Adapun kategori yang di lombakan meliputi standart Distance dan mixed Relay. "Kami belum bisa pasang target masuk 3 besar," katanya.
Jauhari Johan, atlet triathlon asal Sumatera Selatan, menjelaskan bulan Juni lalu ia mengikuti perlombaan di Filipina. Dari rencana semua memberangkatkan satu tim yang berjumlah 6 orang, kemudian tim pelatih hanya merekomendasikan dirinya saja karena ketiadaan dana.
Meskipun berlatih di tengah himpitan dana, ia memastikan akan berbuat yang terbaik di Asian Games, dengan melakukan perlawanan terbaik atas dominasi Jepang, Cina, Korea, Kazakhtan. "Ke Filipina saya pakai dana sponsor dan pribadi," katanya.
PARLIZA HENDRAWAN