TEMPO.CO, Jakarta - Atlet renang Azzahra Permatahani menganggap Asian Games 2018 sebagai ajang yang menantang. Atlet renang putri termuda itu baru pertama kali mengikuti Asian Games.
"Setelah Asian Games, ke depan ingin Youth Olympic Games 2018," katanya saat ditemui Tempo di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Senin, 13 Agustus 2018.
Adapun untuk ajang Asian Games, Azzahra, 16 tahun, menargetkan dirinya sendiri untuk memperbaiki catatan waktu saat SEA Games 2017. Saat itu Azzahra mendapatkan medali perak dari nomor 400 meter gaya ganti, ia memiliki catatan waktu 4 menit, 50,39 detik.
Azzahra menganggap Asian Games 2018 mempunyai keistimewaan. "Keuntungan bisa mencoba kolam dan adaptasi lebih dulu," ujarnya.
Atlet renang putri kelahiran Jakarta, 7 Januari 2002 itu menceritakan dirinya menyukai renang saat umur 4 tahun. Adapun pada umur 13 tahun ia mulai fokus menekuni gaya ganti.
"Saya pertama pemusatan latihan nasional (pelatnas) pada 2016 untuk persiapan SEA Games (2017)," tuturnya.
Pelatih tim renang Indonesia Albert C. Sutanto mengatakan bahwa Azzahra atlet muda yang mempunyai mental bagus. "Azzahra punya semangat berlatih yang tidak biasa, sangat gigih dan tekun," katanya.
Menurut Albert bekal medali perak yang didapatkan Azzahra pada SEA Games 2017 menunjukkan kualitas atlet renang muda tersebut. "Asian Games ini merupakan ajang besar pertama yang harus dihadapi dia," tuturnya.
BRAM SETIAWAN