TEMPO.CO, Palembang – Herson Muhammad akan gampang dibedakan dari atlet Asian Games 2018 lain. Hal itu tarasa saat Tempo menyaksikan latihan sepak takraw di Stadion Ranau, Jakabaring, Palembang, Selasa, 14 Agustus 2018
Herson, yang memakai nomor punggung satu, mengambil kuda-kuda rendah, bola takraw pun bergulir di depan rambutnya yang berwarna merah bergaya mohawk. Dengan gerakan lentur, kaki kanannya terbang ke atas dan menyambar bola umpan yang diberikan pemain bernomor empat. Dia bersalto dengan cepat dan bola pun menukik tajam ke lapangan sebelah. Cepat sekali.
Baca: 5 Fakta Lena dan Leni, Atlet Kembar Sepak Takraw Asian Games 2018
“Huuuuuoooooohhh!!!!!” lelaki itu berteriak kencang melampiaskan emosinya dan memeluk si pemberi umpan bernomor empat.
Lelaki bernomor satu itu adalah Herson Muhammad, dia kapten Tim Takraw Putra Indonesia, dan bernomor empat itu adalah Rezki, yang dikenal si pengumpan.
Herson beda sendiri, rambutnya merah menyala. Dia mengatakan merah di rambutnya bermakna api yang membakar bagi dirinya sendiri dan juga teman-temannya.
Baca: Aliqqa Novvery: Atlet Skateboard, Termuda di Asian Games 2018
“Rambut merah ini saya pakai hanya di Asian Games saja. Saya ingin membakar semangat dengan gaya saya sendiri,” tutur pemain yang baru saja disepakati oleh Tim Takraw Indonesia menjadi kapten untuk ajang Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang ini.
Ayah dari Najwa aulia dan Habib Ramadhan itu sebelumnya terkenal dengan rambut pirangnya. Saat perhelatan PON 2012 di Riau, dia mengecat rambut dengan warna kuning emas, hasilnya tim yang dibelanya meraih medali emas. Dia juga mewarnai rambut dengan warna kuning emas saat perhelatan PON 2016 di Jabar, tim dibelanya kembali mendapat medali emas, bahkan jumlahnya dua.
Baca: Michael Bambang Hartono, Bos Djarum, Atlet Tertua Asian Games
“Saat SEA Games 2017 di Malaysia, rambut saya masih kuning emas, dan mendapat medali perunggu,” katanya sambil senyum.
Merasa bosan, pada Asian Games 2018 dia merubah makna dan motivasi dari rambutnya, kali ini dipilih warna merah. “Merah itu artinya pemberani dan membakar. Itu yang saya harapkan,” tegasnya.
Pemberani dalam hal ini adalah tak mau menyerah menghadapi tim negara lain yang akan menghalangi misi Indonesia untuk meraih emas. Dan membakar, maksudnya melenyapkan ketidakpercayaan diri para pemain, sehingga muncul rasa berjuang tak pernah padam. “Mumpung kita tuan rumah,” katanya sambil senyum.
Herson mengawali kariernya sebagai pemain takraw di tahun 2006 lalu. Saat masih sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1 Limbati Barat, Gorontalo.
Saat itu, SMP yang dibelanya juara pertama di ajang yang diikuti. Dia juga membawa harum sekolah itu hingga ke tingkat Provinsi Gorontalo. Di masa SMP itu juga dia ikut seleksi Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP), nasib baik, dia lolos.
Resiko dari lolosnya lelaki kelahiran 11 Agustus 1991 itu, dia harus meninggalkan SMP 1 Limbati Barat dan pindah ke SMP 8 Gorontalo. Begitu juga saat sekolah menengah atas di SMA 8 Gorontalo, hari-harinya dihabisi latihan takraw. “SMP dan SMA saya latihan terus di PPLP,” kata dia mengenang.
Buah dari latihan panjang itu, Herson dipuji Pelatih Timnas Takraw Indonesia, Asri Syam, sebagai pemain dengan tembakan akurat. “Kelebihannya pada akurasi,” ujar Asri Syam di sela latihan.
Pada cabang sepak takraw Asian Games 2018 nanti, Herson akan turun bersama Halim Tekong yang bernomor punggung 11 dan Rezki bernomo punggung 4 yang jadi pengumpan. “Do’akan kami juara,” katanya.
AHMAD SUPARDI