TEMPO.CO, Bogor – Pada hari kedua pertandingan cabang olahraga paralayang Asian Games 2018 atau AG 2018, Selasa 21 Agustus, atlet dari Malaysia, Siti Sakinah Osman, terpaksa harus meninggalkan lapangan pertandingan. Pasalnya, pendaratan yang dilakukan oleh atlet tersebut tidak sempurna sehingga tim medis terpaksa membawanya ke rumah sakit.
Baca: Asian Games 2018: Begini Cara Penghitungan Nilai di Paralayang
Manajer Kompetisi Cabang Olahraga Paralayang Asian Games 2018, Wahyu Dewanto Yuda, menampik, insiden tersebut terjadi karena faktor cuaca melainkan human error.
“Dia memaksakan diri untuk mencapai titik target, sehingga terjadi stall,” kata Wahyu kepada Tempo seusai pertandingan, Selasa 21 Agustus 2018.
Wahyu mengatakan stall merupakan kejadian ketika parasut kehabisan daya angkat, yang disebabkan karena sang atlet memaksakan untuk turun saat dalam ketinggian. “Saat ini atlet sedang dilakukan pemeriksaan di rumah sakit,” kata Wahyu.
Meski begitu, Wahyu melanjutkan, poin maksimal yakni 500 tetap diberikan kepada sang atlet, “Kami tetap berikan poin tertinggi, karena bukan kesalahan panitia atau cuaca,” kata Wahyu.
Wahyu mengatakan, selama pertandingan cuaca di sekitaran Gunung Mas, Puncak, berada dalam kondisi yang normal dan layak untuk dilakukan perlombaan paralayang.
“Idealnya dalam pertandingan paralayang kecepatan angin 5-10 km/jam, dan dari kemarin hingga saat ini kecepatan angin di venue 8-10 km/jam jadi masih normal,” kata Wahyu.
Baca: AG 2018: Posisi Tim Paralayang Indonesia Masih di 3 Besar
Saat hendak dikonfirmasi, baik pelatih maupun ofisial tim dari Malaysia belum ada yang memberikan keterangan. Pasalnya, semuanya sedang berada di rumah sakit untuk memastikan kondisi atlet yang cedera tersebut.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA