2. Prestasi sebelum Asian Games 2018
Prestasi atlet kelahiran Surabaya itu terus merangkak naik saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dia mulai terpilih menjadi Best of the Best (BOB) kejuaraan karate di tingkat lokal dan tingkat nasional. Atas prestasinya tersebut, dia pun mulai dikirim ke luar negeri untuk mengikuti berbagai kejuaraan karate tingkat internasional.
Beberapa kejuaraan internasional yang pernah dia ikuti, antara lain World Junior, Cadet and U21 Championships 2015 nomor pertandingan Kumite 55 kilogram di Jakarta (Indonesia), South East Asian Games (SEA Games) 2017 nomor Kumite beregu di Kuala Lumpur (Malaysia), dan Karate 1 Premier League 2017 nomor Kumite 60 kilogram di Dubai (Uni Emirat Arab). Medali emas Asian Games 2018 menjadi torehan terbaiknya.
3. Atlet yang tenang
Menurut pelatih Syamsuddin Barkhani, Rifki merupakan atlet yang tenang. Dengan ketenangan yang dimiliki itu, Rifki mampu mengalahkan lawan-lawannya dalam ajang Asian Games 2018. Terutama di babak final, dia melihat Rifki yang sudah kelelahan namun masih mampu menguasai pertandingan dan akhirnya sukses mengalahkan karateka asal Iran tersebut.
Dengan ketenangannya itu, dia bisa tampil dengan sangat baik di Asian Games 2018 dan menyumbangkan medali emas untuk Indonesia, pungkas Syamsuddin. Selain tenang, dia juga menilai Rifki, sebagai atlet yang cerdas dan berbakat. Terlebih, selama mengikuti kejuaraan karate mulai dari tingkat kadet, junior hingga senior, Rifki tidak terkalahkan.Karateka Indonesia, Rifki Ardiansyah Arrosyiid (kanan) melakukan serangan ke karateka Iran, Amir Mahdi Zadeh pada final karate putra 60kg pada Asian Games 2018 di JCC-Plenary Hall Senayan, Jakarta, Ahad, 26 Agustus 2018. Rifki berhasil mempersembahkan emas bagi Indonesia. REUTERS/Issei Kato
4. Program setelah Asian Games 2018
Usai Asian Games, sang pelatih pun berencana untuk mengikutkan Rifki ke lebih banyak kejuaraan tingkat internasional untuk menambah poin sekaligus meraih peringkat terbaik dalam World Karate Federation (WKF). Beberapa kejuaraan yang akan diikuti oleh Rifki, diantaranya kompetisi karate Seri A, kejuaraan Shanghai Open pada September 2018 serta Olimpiade Tokyo 2020. Selain itu, dia mengatakan Rifki juga akan diikutsertakan dalam banyak pelatihan atau training dan try out untuk memaksimalkan prestasi yang diraihnya dan memenuhi target juara.
Rupanya, mimpi-mimpi Rifki belum berhenti sampai di Asian Games 2018. Dia masih memiliki segudang mimpi lainnya yang ingin diwujudkan seiring dengan waktu yang terus bejalan dan usia yang terus bertambah. Mimpi yang ingin direalisasikan oleh Rifki selanjutnya, yaitu masuk ke dalam peringkat WKF dan mengikuti olimpiade.
Selanjutnya: Bonus untuk apa?