TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK meyakini Indonesia akan berada di peringkat keempat daftar perolehan medali Asian Games 2018. "Kita bahwa dibilang hampir pasti kita nomor empat. Karena dengan Iran kan bedanya 6 (medali) sekarang, jadi dia mau naik, kita naik juga," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 28 Agustus 2018.
Menurut JK, peringkat keempat termasuk pencapaian luar biasa karena rentang jaraknya yang jauh dari daftar perolehan medali Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
Baca: Jonatan Christie, Momen Ganti Kaus, dan Emas Asian Games 2018
JK pun berharap perolehan medali emas bisa bertambah. Minimal, kata dia, Indonesia bisa mengumpulkan 25 medali emas. Apalagi, JK menuturkan ada kemungkinan medali emas bertambah di cabang olahraga yang dilaksanakan di Palembang. "Itu luar biasa kan," kata dia.
Kontingen Indonesia kini telah mengumpulkan 24 emas, dengan dua emas terakhir disumbangkan dari cabang bulu tangkis. Jonatan Christie merebut medali emas tunggal putra dengan mengalahkan pemain Taiwan, Chou Tien Chen, dengan skor 21-18, 20-22, 21-15. Sedangkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi juara dengan mengalahkan pasangan Indonesia lainnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dengan skor 13-21, 21-14, 24-22.
Baca: Indonesia Raih 24 Emas, Terbanyak Sepanjang Sejarah Asian Games
Torehan emas ini menjadi rekor terbanyak sepanjang keikutsertaan Indonesia di Asian Games. Sebelumnya emas terbanyak direbut Kontingen Merah Putih pada 1962, saat menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya. Kala itu, 11 emas menjadi milik Indonesia.
Torehan 24 emas itu sudah melewati target Asian Games yang ditetapkan Indonesia, yakni 16 emas. Target masuk posisi 10 besar pun hampir pasti tercapai. Hingga kini, Indonesia masih mapan di posisi keempat, di bawah Cina (88 emas), Jepang (43 emas), dan Korea Selatan (31 emas). Di posisi kelima ada Iran yang baru mengemas 17 emas.
FRISKI RIANA