TEMPO.CO, Palembang – Tim sepak takraw putra menjanjikan medali emas di hari terakhir pertandingan Asian Games 2018, Sabtu, 1 September 2018 di Palembang. Tim putra akan berhadapan dengan Jepang di final nomor quadrant, setelah mengalahkan Singapura di semifinal, Jumat, 31 Agustus 2018.
Baca juga: Dikalahkan Vietnam, Sepak Takraw Putri Indonesia Raih Perunggu
“Lawan kita Jepang, di atas kertas kita bisa menang atas tim ini,” ujar Ketua Umum Persatuan Sepak Takraw Indonesia Asnawi Abdulraman.
Menurut Asnawi Abdulraman, pertandingan final quadran ini untuk merealisasikan targetnya meraih medali emas.
Kepercayaan itu bukan tanpa alasan, sebabnya pada pertandingan sebelumnya Indonesia selalu menang melawan Jepang. Asnawi juga mengatakan, dia sebenarnya terkejut Jepang melaju sampai ke final. Sebelumnya di semifinal, Jepang mampu mengalahkan tim Vietnam dengan 2-0.
“Tapi kita juga tak boleh meremehkan, bukti kemenangan melawan Vietnam itu adalah tanda mereka juga lawan kuat,” katanya.
Memang, kata Asnawi, banyaknya tim bukan unggulan maju ke semifinal nomor quadran ini tak lepas dari absennya Malaysia dan Thailand bermain di nomor itu. Sehingga, tim takraw semacam Jepang, Vietnam dan Singapura melaju jauh memperebutkan tiket final.
“Absennya Thailand dan Malaysia tentu menguntungkan semua negara, peluang mereka melaju terbuka lebar. Termasuk Indonesia yang menginginkan emas,” katanya.
Atas keuntungan itu, dia berharap Herson Muhamad dan kawan-kawan mampu memanfaatkan peluang itu ketika melawan tim Jepang yang bukan tim unggulan.
“Kita ingin medali emas di hari terakhir,” katanya.
Sebelumnya untuk mendapat tiket final, Indonesia mampu menaklukkan perlawanan Singapura dengan skor 2-0.
Herson CS mampu mendominasi pertandingan dari set pertama dari poin satu hingga poin terakhir 21. Singapura tak diberi peluang untuk menyerang sehingga terkunci dengan poin maksimal delapan. Skor terakhir set satu itu pun 21-8.
Begitu juga set kedua. Di antara gemuruh supoter SMA yang mendukung dengan cara membabi buta tanpa lelah berteriak itu, Singapura kembali terkunci dengan poin akhir dua belas. Sedangkan Indonesia mampu berkreasi dalam permainan hingga memperoleh angka 21. Skor berakhir pada set kedua dengan angka 21-12.
“Ini yang membuat kita yakin di final. Suporter menjadi momok musuh ketika melawan kita,” tutur Asnawi.
Walau demikian, Kapten Takraw Indonesia Herson Muhamad tak mau jumawa. Dia sudah mengambil pelajaran dari beberapa pertandingan final sebelumnya. Bahwa, dalam final itu yang diperlukan adalah ketenangan.
“Jepang memang tak sebesar Thailand kekuatannya, tapi negera itu memiliki kelebihan, yakni ulet dalam permainan,” kata Herson.
Tak hanya ulet, menurut Herson, Jepang memiliki kemampuan mengeblok bola lawan dengan kemampuan yang sangat bagus. “Mereka mengikuti cara blok Indonesia,” kta kapten yang rambutnya tak lagi bergaya mohawk dengan cat merah itu.
Pertandingan final sepak takraw nomor quadran akan dilaksanakan Sabtu 1 September 2018, pukul 10.00 WIB di Stadion Ranau Jakabaring Palembang.
Ahmad Supardi