TEMPO.CO, Jakarta - Atlet dayung putri Indonesia Andriani Riska yang diandalkan meraih emas Asian Games 2018 hanya mampu merebut medali perak kelas kano tunggal (Canoe single/C1) putri 200 meter.
Dalam final nomor kano sprint kelas kano tunggal (Canoe single/C1) putri 200 meter di stadion dayung Jakabaring Sports City (JSC) Palembang, Sabtu, pedayung tuan rumah bersaing ketat dengan pedayung Cina Sun Mengya peraih emas.
Pedayung Indonesia Andriyani Riska menempati urutan kedua melintasi garis finis dengan catatan waktu 49,086 detik. Sedangkan atlet Cina Sun Mengya yang berada di urutan pertama memiliki catatan waktu 49,070 detik. Medali perunggu diraih pedayung dari Uzbekistan Rakhmatova Dinoza dengan catatan waktu 49,282 detik.
'Saya sudah berjuang keras melakukan persiapan untuk meraih emas, namun harus diakui keunggulan atlet Cina," ujar Riska.
Sementara di final kelas kayak tunggal (Kayak single/K1) 200 meter putri, atlet Infonesia Maysche Ibo Stevani tidak berhasil memperoleh medali.
Dalam final kelas K1 putri medali emas diraih pedayung Kazakhstan Klinova Inna dengan catatan waktu 42.045 detik, medali perak diraih pedayung Cina Li Yue, dan perunggu diraih Jepang atas nama Ono Yuka.
Begitu juga dengan final kelas K1 200 meter putra atlet Indonesia Sutrisno, dan di kelas kano ganda (Canoe double/C2) 200 meter putra pasangan Tarra Anwar dan Marjuki belum berhasil memperoleh medali.