TEMPO.CO, Jakarta - Gempa yang mengguncang Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah rupanya menjadi perhatian panitia penyelenggara Asian Para Games 2018. Ketua Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (Inapgoc) Raja Sapta Oktohari mengatakan ikut merasakan duka cita atas kejadian yang menimpa masyarakat Lombok, Palu, dan Donggala.
Baca: 9.800 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Asian Para Games ...
Panitia Asian Para Games, ucapnya, akan menjadikan bencana gempa tersebut sebagai semangat dan motivasi agar penyelenggaraan pesta olahraga empat tahunan itu bisa sukses dari sebelumnya. "Kesuksesan Asian Para Games akan dijadikan hiburan buat saudara kami," kata Oktohari di Jakarta, Selasa, 2 Oktober 2018.
Baca: Lepas Kontingen Asian Para Games 2018, Jokowi Ingatkan Target
Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban, kata Oktohari, Inapgoc berencana menghadirkan narasi tentang Palu dan Donggala. Namun, ia belum bisa memastikan unsur apa yang akan ditampilkan dalam pembukaan Asian Para Games 6 Oktober nanti. "Tim kreatif sedang menggodok. Kami mau masukkan unsur itu (Palu-Donggala)," kata dia.
Baca: Asian Para Games 2018: Inapgoc Kantongi Pendanaan Rp 200 Miliar
Lebih lanjut, usai menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Oktohari menyatakan, Presiden Joko Widodo meminta agar narasi Asian Para Games mempertimbangkan kondisi saat ini yang tengah berduka. Meski demikian, kata dia, presiden berharap penyelenggaraan pesta olahraga bagi atlet disabilitas bisa lebih sukses dan bisa mencapai target yang ditetapkan.
Presiden Joko Widodo resmi melepas kontingen Indonesia yang akan berlaga di Asian Para Games. Pelepasan berlangsung di halaman Istana Merdeka, Jakarta. Pada kesempatan itu kepala negara meminta para atlet untuk mengheningkan cipta bagi korban gempa di Sulawesi Tengah. Tak lupa, Jokowi kembali mengingatkan atlet agar meraih 16 medali emas dan masuk delapan besar.
Baca: Kontingen Asian Para Games 2018 Mulai Tiba di Indonesia
Saat ditanya apakah Presiden Jokowi akan kembali mengisi acara pembukaan di Asian Para Games sama seperti di Asian Games, ia menyebut tidak. "Masa setiap pembukaan disuruh main sepeda motor," ucapnya.
ADITYA BUDIMAN | AHMAD FAIZ