TEMPO.CO, Jakarta- Ganda putri bulu tangkis Indonesia Oktila Laeni Ratri/Khalimatus berhasil merebut emas Asian Para Games 2018. Di final mereka mengalahkan pasangan Cina Cheng Hefan/Ma Huihui dua set berturut-turut dengan poin 21-15 dan 21-12.
"Seneng banget, sebelumnya pernah bertemu dengan mereka, tapi kami kalah, sekarang seneng banget. Dan enggak jadi beban karena setiap hari ketemu jadi sudah pasti dan yakin pasangan sama Leani," ujar Khalimatus di Press Room, Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 12 Oktober 2018.
Pasangan asal Solo itu berhasil mendominasi pertandingan dua set sekaligus. Di set pertama poin Indonesia perlahan bertambah hingga turun minum, meskipun pasangan Cina sempat mengejar. Dan akhirnya, pasangan Indonesia berhasil unggul di set pertama dengan poin 21-15.
Sementara di set kedua, Leani-Khalimatus berhasil melesat dengan poin yang terus unggul hingga turun minum dan mengakhirinya menang 21-12. Di tempat yang sama, Leani menjelaskan bahwa emas yang disapatkan itu dipersembahkan untuk seluruh masyarakat Indonesia, meskipun gagal di nomor tunggal putri.
"Soalnya kalau di ganda putri berani bermain menyerang karena power kami sama, kalau lawan itu pelatih instrukturnya kurang bagus saya lihat, jadi kita pede untuk menyerang," kata Leani yang sebelumnya juga mendapat medali perak nomor perorangan.
Namun, kata Leani, kemenangan di ganda putri ini belum bisa mengobati luka kekalahan atas Cina Cheng Hefan di nomor tunggal, Hefan berhasil mendapatkan emas setelah mengalahkan Leani tiga set pertandingan.
"Belum ngobatin luka kekalahan tadi, soalnya saya dari awal fokus di tunggal, kalau nomor lain sudah yakin dati awal. Dan tadinya kalau dapat emas itu untuk hadiah ulang tahun ibu 25 Oktober nanti. Dan itu permintaan ibu, harus dapat emas," tambah Leani.
Sorak sorai penonton di final Asian Para Games itu membuat semangat kedua gadis itu. "Karena ini yang ping banyak suporternya dan kami benar-benar termotivasi," lanjut Leani.