TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta akan menjadi tuan rumah perhelatan
Asian Paragames 2018 pada tanggal 6 - 13 Oktober 2018. Untuk itu, Indonesia Asian Paragames Organizing Committee (INAPGOC) membuka peluang bagi para penyandang disabilitas untuk berpartisipasi sebagai relawan, disesuaikan dengan kemampuannya secara fisik dan mental.
"Contohnya begini. Kan anak yang disabilitas atau berkebutuhan khusus tidak harus dia secara fisik. Mungkin fisiknya bagus, tetapi dia down syndrome," kata Wakil Ketua Umum INAPGOC Syilviana Murni di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 20 April 2018, "Ada juga yang fisiknya kurang tapi otaknya sangat cemerlang, bisa ditaruh di IT. Bisa dia mengetik, bisa dia melakukan sesuatu. Itu banyak sekali."
Baca: Promosi Asian Paragames 2018, Sandiaga Akan Pakai Fasilitas DKI
Menurut Sylviana, sebanyak 4000 atlet dari 43 negara akan bertanding di 18 cabang olahraga dan 560 nomor pertandingan dalam Asian Para Games 2018. Dari jumlah seluruh atlet, 1300 di antaranya merupakan pengguna kursi roda.
"Walaupun hanya 18 cabang olahraga, tapi kalau angka yang akan dipertandingkan ini jauh lebih besar dari Asian Games," tutur Sylviana.
Baca: Atlet Asian Paragames 2018 Sosialisasikan Publik Peduli Difabel
Hal senada dikemukakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada kesempatan terpisah. Saat meninjau kegiatan melukis badan bus Transjakarta oleh anak-anak berkebutuhan khusus dari Yayasan Art Brut Indonesia di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 20 April 2018, Sandiaga Uno mengungkapkan keinginannya mengajak penyandang disabilitas menjadi relawan di ajang Asian Paragames 2018.
"Anak-anak ini bisa menjadi guide, bisa jadi mungkin untuk mengisi bus, ada juga yang ikut meramaikan, meningkatkan demam dari Asian Games dan Asian Paragames," kata Sandiaga Uno soal peran difabel untuk
Asian Paragames 2018.
SALSABILA PUTRI PERTIWI