TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) memberi penjelasan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai penetapan harga tiket pembukaan dan pertandingan yang sempat dinilai kemahalan. Direktur Ticketing INASGOC Sarman Simanjorang mengatakan, penetapan harga tiket merupakan kesepakatan bersama Dewan Olimpiade Asia atau Olympic Council of Asia (OCA).
"Jadi bukan semata-mata INASGOC," kata Sarman usai bertemu Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota, Kamis, 5 Juli 2018.
Baca: Tiket Asian Games 2018 Dinilai Kemahalan, Lihat Daftar Harganya
"Asian Games Korea Selatan paling murah Rp 1,2 juta dan untuk VIP hampir Rp 8,4 juta," katanya.
Beberapa alasan lain yang disampaikan Sarman di antaranya bahwa harga tiket menyesuaikan nilai tukar rupiah dan kapasitas tempat duduk di Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk tiket pembukaan.
Baca: Asian Games 2018: Sandiaga Uno Minta Tiket Gratis untuk Pelajar
Kedatangan INASGOC ke Balai Kota memenuhi undangan Sandiaga yang kaget mendengar harga tiket pembukaan Asian Games 2018 paling murah Rp 750 ribu. Harga tertinggi tiket pembukaan sendiri adalah Rp 2 juta. Sedangkan harga tiket pertandingan dijual mulai Rp 30 ribu hingga Rp 200-250 ribu untuk kelas utama.
Setelah pertemuan tadi, Sandiaga menghormati alasan di balik harga tiket Asian Games 2018. Walaupun demikian, Sandiaga mengaku tetap akan mencari jalan untuk memberikan tiket murah, khususnya bagi warga Jakarta.
"Mungkin dengan mengalokasikan yang 20 persen untuk pelajar, dan mencari beberapa sponsor yang bisa diakses (diskon atau promo) oleh masyarakat," kata Sandiaga.
Baca: INASGOC Siapkan Dua Jenis Tiket Asian Games 2018
Dalam pelaksanaan Asian Games 2018, INASGOC mengalokasikan sebanyak 20 persen tiket gratis baik untuk pembukaan maupun pertandingan. Tiket tersebut diperuntukkan untuk pelajar dan undangan.
Sebelumnya, salah satu kritik terhadap harga tiket Asian Games 2018 datang dari Ketua Fraksi PDI-Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Gembong Warsono. "Ini kan pesta rakyat juga. Gimana masyarakat bisa datang kalau harganya mahal?" kata dia, Senin, 2 Juli 2018.
M YUSUF MANURUNG | DEVY ERNIS