TEMPO.CO, Jakarta - Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang sudah memunculkan beberapa kisah dramatis yang terjadi di berbagai arena pertandingan. Inilah tujuh di antaranya:
1. Jatuhnya atlet paralayang asal Afganistan Lida Hozoori dari ketinggian 15 meter saat bertanding Puncak Mas, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 23 Agustus. Lida gagal mendarat dengan mulus karena parasutnya kolap yang diduga karena adanya tiupan angin mendadak. Akibatnya, ia mengalami patah kaki dan tulang rusuk sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Gatot Subroto.
2. Kegagalan lifter andalan Indonesia Triyatno meraih medali gara-gara terjadi miskomunikasi antara atlet, pelatih dan asisten pelatih saat bertanding pada kelas 69 kg putra. Triyatno yang tampil pada final Grup A akhirnya hanya menempati posisi keempat dengan total angkatan 329 kg (snatch 147 kg, clean and jerk 182 kg).
Triyatno. AP/Wong Maye-E
Miskomunikasi terjadi di momen angkatan clean and jerk. Seharusnya, Triyatno mengawali angkatan clean and jerk dengan bobot 180 Kg, tapi angkatan pertamanya justru menempatkan angka 175 Kg karena pelatih belum menambahkan bebannya.
Mengapa menjadi dramatis? Karena selisih total angkatan peraih medali perak asal Uzbekistan dan peraih medali perunggu asal Kirgizstan hanya 1 Kg saja. Pada akhirnya, Triyatno hanya bisa menempatkan 182 Kg pada angkatan kedua dan 186 kg pada angkatan ketiga. Menurut Triyatno, 186 Kg seharusnya ditempatkan pada angkatan kedua.
Selanjutnya: Drama Anthony Ginting dan Timnas U-23