TEMPO.CO, Jakarta - Rifki Ardiansyah Arrosyiid membuat kejutan dengan merebut emas Asian Games 2018 dari cabang karate. Atlet 20 tahun itu meraihnya dari nomor pertandingan Kumite 60 kilogram setelah berhasil menumbangkan karateka Iran Amir Mahdi Zadeh dengan skor akhir 9-7 di Plenary Hall, JCC Senayan, Jakarta Pusat, Ahad lalu, 26 Januari 2018.
Berikut sejumlah fakta tentang Rifki Ardiansyah Arrosyiid:
1. Kenal karate sejak belia
Menjadi juara dunia karate merupakan impian yang sudah ditanamkannya sejak kecil, sejak pertama kali mengenal dan jatuh cinta dengan dunia karate. Waktu itu, ketika masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD), Rifki mulai berkenalan dengan cabang olahraga karate. Lama-kelamaan, olahraga bela diri itu pun dia jadikan sebagai hobi. "Karena sudah menjadi hobi, akhirnya saya latihan karate terus setiap hari. Saya belajar karate sendiri. Tidak ada yang mengajari saya, karena orang tua saya juga bukan atlet karate," kata Rifki di Jakarta.
Menginjak kelas 3 hingga 4 SD, Rifki akhirnya mulai memberanikan diri untuk mulai mencoba mengikuti kejuaraan karate di tingkat sekolah dasar. Saat itu, Rifki yang masih mengenakan sabuk kuning mengaku sering dikalahkan oleh lawan-lawannya. Akan tetapi, kondisi tersebut perlahan-lahan mulai berubah ketika dia duduk di bangku kelas 5 hingga 6 SD.
Karateka Indonesia Rifki Ardiansyah Arrosyiid mengibarkan bendera merah putih setelah mengalahkan lawannya pada final karate putra 60kg pada Asian Games 2018 di JCC-Plenary Hall Senayan, Jakarta, Ahad, 26 Agustus 2018. Rifki merupakan prajurit TNI Sersan dua yang bertugas di Kodam V/Brawijaya di TNI AD. ANTARA/INASGOC/Yudhi Ginanjar.
Selanjutnya: Seperti apa kepribadiannya?