Asian Para Games: Instruksi di Balik Medali Emas Syuci Indriani

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

Atlet renang Indonesia Syuci Indriani berselebrasi setelah menyelesaikan pertandingan final 100 meter gaya dada Asian Games 2018 di Aquatic Center, Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin, 8 Oktober 2018. Syuci berhasil menyumbang medali emas keempat bagi Indonesia. ANTARA
Atlet renang Indonesia Syuci Indriani berselebrasi setelah menyelesaikan pertandingan final 100 meter gaya dada Asian Games 2018 di Aquatic Center, Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin, 8 Oktober 2018. Syuci berhasil menyumbang medali emas keempat bagi Indonesia. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Syuci Indriani berhasil meraih medali emas di kategori Gaya Dada wanita 100 meter Asian Para Games 2018. Ia nyaris gagal meraihnya.

"Karena disuruh all out jadi agak ngawur sedikit pas finisnya itu," ujar Syuci Indriani, seusai lomba di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2018.

Baca: Asian Para Games 2018: Raih Emas, Syuci: Kekuatan Mental

Setelah mengucap syukur Syuci membeberkan performanya malam itu pada awak media. Syuci mengaku tidak dapat mengontrol emosi dalam pertandingan itu. Sehingga gaya berenangnya tidak beraturan dan hanya menang selisih waktu yang sangat tipis, 0,02 second, dari perenang di posisi kedua, Mai Deguchi dari Jepang.

Sambil memeragakan gaya berenangnya, Syuci bercerita bagaimana ia mengeluarkan sepenuh tenaga sampai akhirnya menyentuh dinding kolam. Saking kerasnya ia mengayuh tangan dan kaki ia mengatakan tidak lagi tahu apa yang terjadi kala itu, di mana posisi lawan, dan bahkan sampai akhirnya namanya muncul di dalam layar Syuci tidak tahu ia finis di posisi pertama. Saat itu ia hanya tahu tugasnya adalah untuk berenang, dan kencang.

Asisten pelatihnya, Bhima Kautsar yang menangani langsung setiap latihannya, tahu betul apa yang terjadi sesaat sebelum Suci bertanding. Saat itu Suci diberi instruksi bukan hanya untuk kencang, tapi kencang, makin kencang, dan paling kencang saat putaran akhir. Selain itu Suci pun diminta selalu memimpin sejak awal, tidak boleh ada orang lain di depannya.

"Dari awal saya gak mau lihat kamu di belakang," kata Bhima pada wartawan menirukan instruksinya pada Suci, ketika ditemui di arena Aquatic, Komplek GBK, Jakarta, Senin 8 Agustus 2018.

Sayang, lanjut Bhima, Syuci kehilangan kontrol emosi. Menurut dia atlet asuhannya itu sudah tidak berenang beraturan selepas 25 meter awal. Sejak meter 26 sampai akhir adalah hasil dari emosi Suci. Hampir tersalip pun, jadi konsekuensi.

Selain kontrol emosi, Syuci mengatakan, ia tidak menemui rintangan apapun dalam lomba Asian Para Games itu. Lawan yang cukup berat pun dapat ia tangkal dengan kekuatan mental. "Tapi lebih pentingnya diri saya sendiri. Kalau diri saya mentalnya tidak bagus melawan orang lain pun akan susah," kata Syuci.

FIKRI ARIGI








Wisma Atlet, Dibentuk untuk Asian Games, Digunakan RSDC, dan Dianggap Sarang Kuntilanak

52 hari lalu

Foto udara suasana Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Jumat, 14 Januari 2022. Berdasarkan data RSDC Wisma Atlet pada Jumat, 14 Januari 2022. ANTARA/Muhammad Adimaja
Wisma Atlet, Dibentuk untuk Asian Games, Digunakan RSDC, dan Dianggap Sarang Kuntilanak

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengusulkan agar Pemrov DKI Jakarta mengelola Wisma Atlet agar tidak jadi sarang kuntilanak.


Persiapan Atlet Para-powerlifting Ni Nengah Widiasih ke Paralimpiade Tokyo 2021

8 Agustus 2021

Atlet asal Indonesia, Ni Nengah Widiasih memamerkan medali perunggunya usai berhasil bersaing dalam cabang angkat berat Paralimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, 8 September 2016. Atlet disabilitas ini berhasil mencatat total angkatan 95 kg di kelas 41 kg. REUTERS
Persiapan Atlet Para-powerlifting Ni Nengah Widiasih ke Paralimpiade Tokyo 2021

Di Paralimpiade Tokyo, Ni Nengah Widiasih tak hanya menargetkan medali, namun juga memperbaiki pencapaian dari Paralimpiade Rio de Janeiro.


Glenn Fredly Bangga Jadi Bagian Pembukaan Asian Para Games 2018

9 April 2020

Glenn Fredly meninggal karena sakit radang selaput otak atau meningitis. Saat ini jenazah Glenn masih berada di rumah sakit. Instagram/@Glennfredly309
Glenn Fredly Bangga Jadi Bagian Pembukaan Asian Para Games 2018

Glenn Fredly, yang meninggal karena sakit meningitis, ikut memeriahkan pembukaan Asian Para Games 2018


Mimpi Jendi Pangabean Ikut Paralympic Makin Mendekati Kenyataan

14 Mei 2019

Perenang Indonesia, Jendi Pangabean, berselebrasi seusai finis terdepan dalam nomor renang 100 meter gaya punggung putra S9 Asian Para Games 2018 di Stadion Akuatik, Senayan, Jakarta, Kamis, 11 Oktober 2018. Jendi berhasil meraih emas dalam nomor tersebut. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Mimpi Jendi Pangabean Ikut Paralympic Makin Mendekati Kenyataan

Mimpi atlet para renang Indonesia, Jendi Pangabean untuk terjun ke Paralympic 2020 Tokyo semakin mendekati kenyataan, karena alasan ini.


Balap Sepeda Asia: Fadli Juara Nomor ITT, Peluang ke Paralympic

24 April 2019

Atlet Paracycling Muhammad Fadli Imamuddin. TEMPO | Dinda Leo (Solo)
Balap Sepeda Asia: Fadli Juara Nomor ITT, Peluang ke Paralympic

Muhammad Fadli Imamuddin berpeluang lolos ke Paralympic Tokyo 2020 setelah menjuarai nokor ITT dalam Kejuaraan Balap Sepeda Asia di Tashkent.


Komunitas Olahraga akan Gelar Deklarasi Dukung Jokowi

5 April 2019

Jumpa pers Deklarasi Komunitas Olahraga, Pemuda, Influencer, dan Disabilitas Indonesia mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. (istimewa)
Komunitas Olahraga akan Gelar Deklarasi Dukung Jokowi

Komunitas olahraga, pemuda, influencer, dan disabilitas Indonesia akan menggelar Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin pada 7 April mendatang.


Ada Penghargaan Atlet Disabilitas dI Anugerah Olahraga SIWO PWI

5 Februari 2019

Atlet lompat jauh Indonesia, Mulyono, saat berlaga dalam babak final lompat jauh putra T42/T61/TT63 Asian Para Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 10 Oktober 2018. Mulyono berhasil menyumbangkan medali perunggu lompat jauh dengan jarak lompatan 4,89 meter. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ada Penghargaan Atlet Disabilitas dI Anugerah Olahraga SIWO PWI

Penghargaan bagi dunia olahraga kaum disabilitas akan diberikan dalam Anugerah Olahraga SIWO PWI 2019 di Surabaya pada 8 Februari nanti.


Malam Anugerah Olahraga SIWO PWI Akan Dihadiri Sejumlah Menteri

1 Februari 2019

Menpora Imam Nahrawi saat menerima audiensi Pengurus SIWO PWI Pusat pada Senin 28 Januari 2019, berkaitan dengan  rencana Malam Anugerah Olahraga SIWO PWI yang akan digelar di Surabaya pada 8 Februari 2019. (Kemenpora)
Malam Anugerah Olahraga SIWO PWI Akan Dihadiri Sejumlah Menteri

Malam Anugerah Olahraga Golden Award SIWO PWI 2019 di Surabaya 8 Februari, rencananya akan dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja Presiden Jokowi.


Soal Disabilitas, Jokowi Singgung Bonus Atlet Asian Para Games

17 Januari 2019

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Maruf Amin dalam debat perdana capres - cawapres di Pilpres 2019 di Jakarta, Kamis 17 Januari 2019. Untuk debat perdana capres-cawapres di Pilpres 2019, KPU memilihkan empat tema debat yaitu hukum, hak asasi manusia (HAM), korupsi, dan terorisme. TEMPO/Subekti.
Soal Disabilitas, Jokowi Singgung Bonus Atlet Asian Para Games

Dalam debat capres, Jokowi menyebut jumlah yang diberikan kepada atlet Asian Para Games sama seperti bonus atlet Asian games.


Malam Anugerah Olahraga Siwo PWI Pusat Puncaki Hari Pers Nasional

12 Januari 2019

Setelah menunggu 56 tahun Indonesia akhirnya kembali dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang. Indonesia juga berhasil menempati posisi empat besar dalam perolehan medali dengan 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu. INASGOC/Rosa Panggabean
Malam Anugerah Olahraga Siwo PWI Pusat Puncaki Hari Pers Nasional

Puncak peringatan Hari Pers Nasional di Surabaya pada 8 Februari 2019 akan diisi dengan Malam Anugerah Olahraga Siwo PWI Pusat.