TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemusatan latihan nasional cabang
Rugby 7s telah memulai kegiatannya sejak 14 Januari 2018 di daerah Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. Karena tergolong cabang baru di Indonesia, tak ada target emas dari cabang rugby 7s.
"Target kami di Asian Games 2018 adalah memperkecil ketertinggalan prestasi kita dari negara-negara kuat Asia, khususnya negara-negara Asia Tenggara," kata Manajer Tim Rugby Indonesia, Doedie Gambiro, saat ditemui di lokasi pelatnas, Rabu, 28 Februari 2018.
Pengurus Besar Persatuan Rugby Union Indonesia (PB PRUI) baru resmi terdaftar di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada 2013. Sejak itu, baru pada 2017 pengurus dibentuk dan pelatnas untuk SEA Games 2017 diadakan. Dengan persiapan yang singkat tim rugby Indonesia gagal berbicara banyak di turnamen antar negara Asia Tenggara itu.
Menjelang Asian Games 2018, Pelatnas Rugby kembali dibentuk. Kejuaraan nasional pada 25-26 Oktober 2017 lalu di Kuningan digunakan sebagai ajang seleksi pemain. Sebanyak 24 pemain bagi masing-masing nomor putra dan putri terpilih. Jumlah itu saat ini telah menyusut menjadi 18 orang per nomor, setelah seleksi lanjutan.
Doedie mengatakan para atlet itu berasal dari Papua, Bali, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta l, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan, Sumatera Selatan. Setelah menjalani tes fisik, keterampilan, psikotes, juga tes kesehatan, 36 atlet ini pun dikumpulkan. "Saat ini yang paling muda adalah berumur 18 tahun. Sedangkan rata-rata usia para atlet ini 22 tahun," kata Doedie.
Para atlet ini kebanyakan belum lama mengenal rugby. Bahkan ada atlet yang baru mengenal olahraga ini sejak dua tahun lalu. Karena itu, Doedie mengatakan fokus awal di latihan adalah membentuk dasar fisik dan bermain para pemain.
Daerah berpasir di Gumuk Pasir di pinggiran Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta pun dipilih. Lokasi ini dinilaii paling cocok untuk menempa fisik pemain. Setelah 10 minggu, anak muda itu akan menerima latihan lanjutan berupa speed, agility, dan pemantapan skill.
Sejumlah uji tanding juga direncanakan akan dilakukan sebelum Asian Games dimulai pada Agustus mendatang. Tak tanggung-tanggung, Doedi mengatakan akan ada klub tangguh dari Selandia Baru yang akan jadi lawan Indonesia.
Selain itu, pada Mei, skuad Indonesia juga akan melakukan uji coba ke Uzbekistan untuk mengikuti turnamen internasional di Tashkent pada 5-6 Mei dan di Mesir pada11-12 Mei 2018. Seluruh persiapan ini, kata Doedie, dilakukan untuk menempa mental bertanding para pemain.
Saat ini, Doedie mengatakan tingkat rugby 7s Indonesia masih kalah dari negara Asia lain. Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, hingga Sri Lanka telah mampu unjuk gigi di tingkat dunia. Di Asia Tenggara saja, Indonesia masih tertinggal dari Malaysia, Singapura, Filipina, juga Thailand.
Namun, dengan konsistensi latihan, Doedi mengatakan masih ada harapan bagi timnas rugby Indonesia untuk ke depannya. Ia pun berharap pelatnas rugby dapat terus berjalan setelah
Asian Games 2018 selesai.
"Dengan pola seperti ini, bila Pelatnas jangka panjang dilanjutkan seusai Asian Games 2018, kami berani mentargetkan. medali pada SEA Games 2019 yang akan datang," kata Doedie.
EGI ADYATAMA