Asian Games 2018: Greenpeace Ingatkan Ancaman Kebakaran Hutan

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Kamis, 1 Maret 2018 18:14 WIB

Kapal melintas di Sungai Musi yang masih tertutup kabut asap, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 4 November 2014. Badan Penangulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan memperpanjang status tanggap darurat yang seharusnya berakhir 31 Oktober menjadi 15 November karena kebakaran lahan dan hutan masih terus terjadi. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Greenpeace Indonesia mengingatkan pemerintah akan bahaya kebakaran hutan dan lahan yang bisa mengancam kegiatan Asian Games 2018, yang berlangsung di Palembang pertengahan Agustus mendatang.

"Kabut asap menjadi ancaman nyata bagi Asian Games 2018 yang akan digelar di Sumatera Selatan pada Agustus nanti," ujar Juru kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Asep Komarudin, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Agustus adalah dalam periode musim kemarau. Belajar pada pengalaman kebakaran hutan dan lahan tahun lalu, titik panas (hotspot) dan kebakaran sudah muncul sejak Februari, kemudian meningkat pada musim kemarau pada bulan Mei hingga Oktober.

Pada awal 2018, hotspot terbilang cukup banyak. Catatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hotspot di awal 2018 meningkat 20 persen dari awal tahun sebelumnya. Empat provinsi termasuk Sumatera Selatan pun sudah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan.

Kondisi bisa mengkhawatirkan jika kebakaran hutan dan lahan terjadi di sebelah timur dan selatan Palembang, dan prakiraan angin pada Agustus mendatang akan bertiup dari arah selatan serta timur menuju ke utara, maka kabut asap berpotensi menyelimuti Kota Palembang sehingga membahayakan kesehatan warga dan peserta Asian Games yang tengah bertanding.

Advertising
Advertising

Terhadap ancaman ini, pemerintah pusat dan daerah diharapkan mempunyai langkah-langkah mitigasi. "Pemerintah juga secara paralel harus menyasar akar permasalahan yaitu menghentikan dan menindak tegas perusahaan-perusahaan yang masih membuka hutan dan lahan gambut," tambah Asep.

Menurut dia, solusi lainnya adalah penerapan transparansi dalam pengelolaan hutan dan lahan, sesuai komitmen Presiden Joko Widodo untuk merealisasikan Kebijakan Satu Peta dan mempermudah akses dokumen perizinan agar publik dapat ikut mengawasi.

"2018 adalah tahun krusial untuk penyelamatan hutan dan gambut yang tersisa. Demi menjaga nama baik Indonesia dalam kegiatan kompetisi olahraga tingkat internasional, pemerintah harus bergerak cepat mengantispasi karhutla, jangan sampai kalah dengan kabut asap," ujar Asep.

Asian Games 2018 akan berlangsung pada 18 Agustus hingga 2 September. Selain Palembang, Jakarta juga akan menjadi tuan rumah.

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

2 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

4 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

4 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

8 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

24 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

28 hari lalu

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

Penggemar K-Pop global dan Indonesia meminta Hyundai mundur dari investasi penggunaan PLTU di Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

35 hari lalu

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

Hingga 10 Maret, LRT Palembang telah mengangkut 740.041 penumpang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Grab Evaluasi SOP Pelayanan Buntut Kasus Pemerasan, Pesawat Jet Pribadi Harvey Moeis untuk Sandra Dewi

36 hari lalu

Terpopuler: Grab Evaluasi SOP Pelayanan Buntut Kasus Pemerasan, Pesawat Jet Pribadi Harvey Moeis untuk Sandra Dewi

Terpopuler: Grab Indonesia evaluasi SOP pelayanan buntut kasus pemerasan, deretan barang mewah dari Harvey Moeis untuk artis Sandra Dewi.

Baca Selengkapnya

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

39 hari lalu

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.

Baca Selengkapnya