Tim karate putra Indonesia Andi Tomy (kiri), Aspar (tengah) dan Andi Dasril beraksi dalam nomor kata beregu putra karate SEA Games XXIX Kuala Lumpur di KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia, 24 Agustus 2017. ANTARA/Sigid Kurniawan
TEMPO.CO, Jakarta - Sekjen PB Forki, Lumban Sianipar, mengatakan tim karateka Indonesia yang akan diterjunkan ke Asian Games 2018 membutuhkan pelatih asing. Kebutuhan pelatih asing diperlukan untuk mendongkrak penampilan atlet.
Namun Lumban belum bisa menentukan pelatih asal mana yang akan mendampingi tim karate pelatnas nanti. Apalagi PB Forki masih mempertimbangkan gaya apa yang akan dicari untuk melengkapi kemampuan para atletnya nanti.
”Kami butuh pelatih asing, tinggal hanya menentukan gaya seperti apa yang kita inginkan, apakah gaya Eropa, Iran, atau ke kata atau kumite. Intinya yang utama akan melengkapi kemampuan atlet kita. Setelah berdiskusi dengan Kemenpora, kami diberi jatah satu. Tapi, saya berharap dua, satu untuk kata dan satu kumite," kata Lumban.
Di sisi lain Debuti IV Bidang Peningkatan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Mulyana sangat mengapresiasi cabang karate yang telah menggelar proses seleksi jelang menghadapi Asian Games 2018.
Dia mengatakan, persiapan seperti ini patut ditiru oleh cabang-cabang lain yang juga akan tampil di Asian Games nanti. Sebab, proses seleksi seperti merupakan langkah yang tepat untuk mendapatkan karateka terbaik yang siap tampil pada persaingan karate di ajang ajang multicabang Asia itu.
“Kami ingin tahu bagaimana kecepatan, akurasi, dan pukulan mereka. Sebab, olahraga karate merupakan olahraga tidak terukur yang berbeda dengan cabang olahraga renang dan lari. Yang jelas, kami mengapresiasi Forki yang mengelar proses seperti ini. Sebelumnya, angkat besi juga melakukan hal yang sama," ujar Mulyana, yang mengikuti proses seleksi tahap 1 karate Asian Games 2018 di Ciloto, Jabar, Sabtu 10 Maret.