Menpora: Dana Pelatnas Asian Games 2018 Hampir Tuntas Dicairkan

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Nurdin Saleh

Kamis, 5 April 2018 06:53 WIB

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi saat berdiskusi di kantor Tempo, Jakarta, 4 April 2018. TEMPO/Fardi Bestari
TEMPO.CO, Jakarta - Dana pemutusan pelatihan nasional (pelatnas) bagi cabang olahraga yang berlaga di Asian Games 2018 sudah hampir selesai disalurkan. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menjamin tak akan ada masalah untuk menurunkan dana tersebut, yang langsung diberikan ke tiap cabang.
Dari total dana Rp 610 miliar yang dialokasikan untuk bantuan cabang olahraga, Imam mengatakan pencairan dana telah mencapai 96 persen. "Kalau dulunya ada keterlambatan (pencairan dan), sekarang soal akomodasi, uang saku, peralatan, sampai pemenuhan try out itu sudah terpenuhi semua," kata Imam.
Hal ini disampaikan Imam saat berkunjung ke Kantor Tempo di Palmerah, Jakarta Barat, Rabu, 4 April 2018. Ia datang bersama sejumlah jajaran eselon satu, mulai dari Deputi 1 Asrorun Niam, hingga Deputi 4 Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Mulyana. Rombongan Kemenpora diterima Direktur Utama PT Tempo Inti Media, Thoriq Hadad.
Imam mengatakan sejak keluarnya Peraturan Presiden nomor 95 tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON), banyak perubahan signifikan terjadi. Terobosan utama pasca Perpres adalah membubarkan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), yang biasanya menjadi jembatan antara Kemenpora dengan cabang olahraga.
Birokrasi pencairan dana bagi tiap cabang yang sebelumnya harus melewati Satlak Prima, dipangkas. Kemenpora saat ini dapat menyalurkan bantuan langsung ke tiap cabang. Namun Imam mengakui hal ini pun menjadi tantangan baru bagi Kemenpora dan tiap cabang.
Pasalnya, tiap Federasi Olahraga diharuskan mengurus secara mandiri gelontoran dana tersebut. "Tiap cabor (cabang olahraga) ini harus mengikuti betul tata kelola keuangan yang benar, sesuai prinsip-prinsip keuangan. Hal ini baru bagi tiap cabor," kata Imam.
Deputi 4 Kemenpora Mulyana mengatakan langkah ini memang agak rawan akan aktivitas penyelewengan ataupun administrasi keuangan yang buruk. Tak semua cabor biasa membuat perencanaan anggaran detail soal rencana aktifitas pelatnas mereka. Fungsi ini dulunya dilakukan oleh Satlak Prima.
Karena itu, Mulyana mengatakan sejak awal Kemenpora telah memberikan sosialisasi dan bimbingan pembuatan petunuk teknis (juknis) bagi tiap cabor. Untuk memastikan tak ada penyelewengan dana, Mulyana Kemenpora tak sendirian untuk mengawasi pengelolaan dana tiap cabang.
"Karena itu, BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan), BPK (Badan Pengawas Keuangan), dan Kejaksaan Agung akan mengawal door to door terhadap induk cabang olahraga," kata Mulyana.
Dari total dana Rp 610 miliar yang disalurkan, Mulyana mengatakan hanya tiga cabang olahraga yang belum mendapatkan dana Pelatnas. Ketiga cabang itu adalah Hoki, Sambo, dan Trialthon. Untuk Sambo, masalah sempat muncul karena belum adanya akta pendirian Federasinya. Masalah yang sama muncul di cabang Trialthon, yang hanya memiliki 4 hingga 5 orang pengurus. Meski begitu, Mulyana mengatakan saat ini kedua cabang telah masuk ke proses pencairan dana.
Sedangkan bagi Hoki, dana terhambat karena adanya dualisme kepengurusan di dalam internal induk cabang olahraga. "Di dalam juknis tidak boleh ada dualisme. Selain itu harus memiliki NPWP dan akta pendirian (Federasi)," kata Mulyana.
Langkah mempertemukan dua kubu telah diambil Kemenpora. Namun masih belum ada hasil yang signifikan. Meski begitu, Pelatnas Hoki ia sebut telah rutin berlatih di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.
Untuk cabang lain, Mulyana mengatakan tak ada permasalahan dalam penyaluran dana. Sejak proposal diajukan tiap induk pada awal tahun 2018 lalu, dana telah mulai dicairkan sejak Februari. Tak semua jumlah dana yang diajukan diterima oleh Kemenpora. Mulyana pernah mengatakan jika seluruh proposal diterima, maka dana yang tersedia tidak akan cukup.
Karena itu, Kemenpora sempat membuat tim verifikasi untuk mendata ulang tiap proposal itu. Tak semua cabang menerima jumlah dana yang akhirnya disepakati tim verifikasi. Beberapa di antaranya sempat mengajukan protes dan meminta tambahan dana. Namun sepanjang perjalanannya, tiap cabang pun akhirnya menerima.
Dengan berbagai masalah ini, Imam menegaskan tiap cabang telah memulai program Pelatnasnya. Ia pun masih optimistis target pemerintah agar Indonesia masuk di sepuluh besar Asian Games 2018 dapat terwujud.
EGI ADYATAMA

Berita terkait

Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin dan Wajib Lapor ke Bapas

2 Maret 2024

Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin dan Wajib Lapor ke Bapas

Imam Nahrawi bebas dengan status bersyarat dan masih harus wajib lapor hingga 5 Juli 2027.

Baca Selengkapnya

Gelora Bung Karno Lokasi Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Ini Profil GBK yang Mulai Dibangun Pada 1960

9 Februari 2024

Gelora Bung Karno Lokasi Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Ini Profil GBK yang Mulai Dibangun Pada 1960

Berikut profil Gelora Bung Karno atau GBK lokasi kampanye akbar Prabowo-Gibran. Mulai dibangun 1960 dan diresmikan 1962. Berapa kapasitasnya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

14 Januari 2024

Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

Presiden Jokowi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya lifter peraih tiga medali Olimpiade asal Papua, Lisa Raema Rumbewas.

Baca Selengkapnya

Gebyar Diskon Remisi Napi Korupsi Sepanjang 2023, Terakhir Rombongan Juliari Batubara Dikorting 1 Bulan

5 Januari 2024

Gebyar Diskon Remisi Napi Korupsi Sepanjang 2023, Terakhir Rombongan Juliari Batubara Dikorting 1 Bulan

Sejumlah napi korupsi dapat remisi selama 2023. Koruptor dapat remisi tak perlu jadi justice collaborator dan bayar lunas denda serta uang pengganti.

Baca Selengkapnya

Profil Eko Yuli Irawan, Peraih Medali Perak Angkat Besi di IWF Grand Prix II 2023 Qatar

10 Desember 2023

Profil Eko Yuli Irawan, Peraih Medali Perak Angkat Besi di IWF Grand Prix II 2023 Qatar

Karier gemilang atlet angkat besi Eko Yuli Irawan sudah terlihat sejak 2006. terakhir, raih medali perak di kejuaraan IWF Grand Prix II 2023 Qatar.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Asian Games 2023, Menpora Panggil Perwakilan Cabang Olahraga secara Bergantian

31 Oktober 2023

Evaluasi Asian Games 2023, Menpora Panggil Perwakilan Cabang Olahraga secara Bergantian

Menpora Dito Ariotedjo mengatakan evaluasi Asian Games 2023 sebagai salah satu persiapan menuju Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Buruk Asian Games Berlanjut ke Denmark Open 2023, Ketua PBSI Soroti Masalah Kepelatihan hingga Demotivasi Atlet

23 Oktober 2023

Tren Buruk Asian Games Berlanjut ke Denmark Open 2023, Ketua PBSI Soroti Masalah Kepelatihan hingga Demotivasi Atlet

Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna membeberkan hasil rapat evaluasi kegagalan Asian Games 2023. Seberapa optimistis ke Olimipiade 2024?

Baca Selengkapnya

Indonesia di Asian Games 2023 Hangzhou: Daftar Cabang dan Atlet Penyumbang Medali serta Posisi dalam Klasemen Akhir

9 Oktober 2023

Indonesia di Asian Games 2023 Hangzhou: Daftar Cabang dan Atlet Penyumbang Medali serta Posisi dalam Klasemen Akhir

Asian Games 2023 Hangzhou sudah berakhir Minggu, 8 Oktober 2023. Simak daftar penyumbang medali bagi Indonesia dan klasemen akhirnya.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Syahrul Yasin Limpo, Empat Menteri ini Mengundurkan Diri Saat Terseret Kasus Korupsi

9 Oktober 2023

Tak Hanya Syahrul Yasin Limpo, Empat Menteri ini Mengundurkan Diri Saat Terseret Kasus Korupsi

Syahrul Yasin Limpo bukanlah yang pertama, lantas siapa saja menteri yang pernah mengundurkan diri karena kasus korupsi?

Baca Selengkapnya

Target di Asian Games 2023 Gagal Tercapai, Indonesia Tatap Olimpiade 2024

9 Oktober 2023

Target di Asian Games 2023 Gagal Tercapai, Indonesia Tatap Olimpiade 2024

Hingar-bingar pesta olahraga Asian Games 2023 sudah usai. Indonesia yang gagal memenuhi target berfokus menatap Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya