TEMPO.CO, Jakarta - Budaya Korea Selatan yang kental akan olahraga memanah, membuat negara tersebut memiliki banyak atlet potensial cabang olahraga panahan termasuk untuk Asian Games 2018.

Atlet-atlet tersebut sudah terbukti mengharumkan nama Korea Selatan di banyak ajang internasional, salah satu atlet tersebut adalah Ku Bon-chan.

Ku Bon-chan merupakan pemenang medali emas individu dan tim di Olimpiade Rio 2016. Setahun sebelumnya ia juga menjuarai dua medali emas di Kejuaraan Dunia 2015 Copenhagen, Denmark.

Atlet kelahiran tahun 1993 tersebut membuat debut internasionalnya di Piala Dunia Panahan tahun 2014 lalu, setelah berpartisipasi dalam banyak kompetisi Asia sebelumnya.

Selanjutnya, atlet yang akrab disapa Ku itu berkompetisi dalam cabang memanah nomor individu, tim, dan juga tim campuran di Kejuaraan Panahan Dunia 2015 di Kopenhagen, Denmar. Pada kejuaraan itu, ia membawa pulang medali emas pertamanya di nomor tim dan tim campuran.

Puncak keberhasilannya di muka dunia terjadi beberapa waktu lalu. Ku mewakili Korea Selatan dalam cabang olahraga memanah. Ia ditempatkan di tim dan individu putra pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

Pada nomor tim putra, Ku bergabung bersama dua rekannya yang lain, salah satunya Kim Woojin. Kim Woojin yang juga turun di nomor individu, merupakan atlet unggulan Korea Selatan. Namun sayang, perjalanannya di nomor individu haru terhenti di 16 besar usai dikalahkan atlet asal Indonesia, Riau Ega Agatha dengan skor 6-2.

Namun di nomor tim, Kim dan tim Korea Selatan termasuk Ku Bon-chan memenangkan medali emas di nomor tim. Ku menjadi pahlawan dengan menembak enam tembakan di angka 10 berturut-turut dalam tiga set dalam pertandingan. Alhasil, medali emas berhasil ia amankan dari tangan kontingen Amerika Serikat.

Kemenangan Korea Selatan melawan Amerika Serikat menandai pertama kalinya tim panahan Korea Selatan mengalahkan tim panahan dari Amerika Serikat di Olimpiade. Dalam nomor memanah individu pria, Ku mengalahkan wakil Prancis, Jean-Charles Valladont di final untuk memenangkan medali emas Olimpiade keduanya.

AP | EDO JUVANO