Asian Games 2018: Eri Tosaka, Pegulat Putri Tangguh dari Jepang

Reporter

Terjemahan

Editor

Ariandono

Rabu, 11 Juli 2018 06:00 WIB

Pegulat Jepang Eri Tosaka (kiri) menjungkalkan pegulat Cina Sun Yanan, di pertandingan gulat bebas putri 48kg di Dowon Gymnasium Asian Games, Incheon, Korsel, 27 September 2014. REUTERS/Issei Kato

TEMPO.CO, Jakarta - Pegulat putri asal Jepang, Eri Tosaka merupakan atlet cabang olahraga gulat putri yang berhasil meraih medali emas pada kejuaraan Asian Games 2014 Incheon dan Olimpiade Rio 2016. Kedua medali tersebut ia menangkan di nomor 48 kg putri.

Sebelum dua kejuaraan bergengsi tingkat internasional itu diadakan, Tosaka terlebih dahulu mengasah kemampuannya dengan mengikuti Kejuaraan Dunia Gulat pada tahun 2012 di Strathcona County, Kanada.

Pada tahun itu, ia gagal mendapat juara pertama, namun ia berhasil mengamankan posisi kedua untuk meraih medali perak. Belajar dari kegagalan tersebut, ia menjelma menjadi atlet tangguh dengan melibas habis medali emas di Kejuaran Dunia Gulat pada tiga tahun berikutnya secara berturut-turut yakni pada tahun 2013 di Budapest, 2014 di Tashkent, dan yang terakhir 2015 di Las Vegas.

Baca: Kimia Alizadeh, Pembawa Bendera Iran di Asian Games 2018

Tosaka memulai karirnya sebagai pegulat saat ia masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar. Awalnya, sang ayah yang juga merupakan seorang pegulat mengajak adik laki-lakinya yang pemalu berlatih gulat agar berbaur dengan anak-anak seusianya. Tosaka, yang saat itu ikut dengan ayah dan adiknya, langsung tertarik dan memutuskan untuk bergabung sebagai satu-satunya anak perempuan dalam klub gulat tersebut.

Karena tidak ada anak perempuan lain selain Tosaka, ia tidak mendapat latihan dengan serius. Karena merasa diperlakukan berbeda, perempuan kelahiran 1993 itu bertekad untuk menjadi pegulat terbaik yang pernah ada di Jepang.

Saat Tosaka berkuliah di Universitas Shigakkan, ia bertemu dengan pegulat putri senior Jepang, Saori Yoshida. Saori merupakan peraih medali emas Kejuaraan Dunia Gulat berturut-turut dari tahun 2002 sampai dengan 2015, dan peraih emas di empat Asian Games berurut-turut dari tahun 2002 di Busan sampai 2014 di Incheon.

Baca: Inilah Para Pahlawan Kita di Asian Games

Tosaka sudah menganggap Saori bagaikan kakaknya sendiri. Saat Tosaka menjuarai Olimpiade pertamanya di Rio, Tosaka justru merasa tertekan dengan ekspektasi orang-orang di sekelilingnya yang berharap ia dapat menjuarai berbagai kompetisi lainnya. Namun setelah itu Saori datang dan menenangkannya.

“Setelah saya menjadi juara dunia, saya cenderung merasakan tekanan, tetapi dia mengatakan kepada saya bahwa saya harus ‘santai saja’ dan selalu ingat bahwa saya adalah juara,” ucap Tosaka saat diwawancarai salah satu bank Jepang, Sumitomo Mitsui.

Tosaka diperkirakan akan tampil kembali di Asian Games 2018 untuk mempertahankan medali emas yang ia dapatkan empat tahun lalu. Asian Games kali ini akan menjadi batu loncatan baginya untuk tampil prima di Olimpiade Tokyo 2020.

SUMITOMO MITSUI | EDO JUVANO

Berita terkait

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

13 jam lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

18 jam lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

19 jam lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

1 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

1 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

1 hari lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

2 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya