Asian Games 2018: Gulat Gagal Sumbang Medali, Begini Evaluasinya
Reporter
Antara
Editor
Nurdin Saleh
Kamis, 23 Agustus 2018 17:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Atlet-atlet dari cabang gulat gagal total di Asian Games 2018. Hingga hari terakhir pertandingan di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu, 22 Agustus, tak sekeping medali pun berhasil diraih.
Timnas gulat Indonesia yang turun di seluruh kelas belum mampu berbuat banyak. Selama empat hari pelaksanaan, 18 atlet tuan rumah yang terdiri atas 12 putra dan enam putri harus menyaksikan kompetitornya bertanding memperebutkan medali.
Pelatih timnas gulat Indonesia, Zulhaidir, mengaku tak bisa menyalahkan anak asuhnya gagal menyumbang medali, sebab sudah berbuat dan berjuang yang terbaik untuk negara.
"Secara kualitas memang kalah dan kami akui itu. Lawan-lawan yang dihadapi anak-anak adalah atlet Olimpiade, bahkan beberapa yang memang juara di kelasnya," ujarnya.
Selaku pelatih, ia menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen atau organisasi gulat Indonesia, Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI), tentang bagaimana membawa olahraga ini menjadi lebih baik ke depannya.
Pelatih yang juga legenda gulat Indonesia asal Kalimantan Selatan tersebut berharap dilakukan terobosan-terobosan baru dari pengurus untuk memajukan gulat, seperti sarana prasarana maupun kejuaraan-kejuaraan atau turnamen.
Menurut dia, jarangnya kesempatan bermain di turnamen nasional maupun internasional menjadi salah satu faktor kurang berprestasinya pegulat-pegulat Indonesia di Asian Games, khususnya tahun ini.
"Jam terbang dan pengalaman sangat dibutuhkan oleh atlet. Mereka harus sering bertanding untuk mengasah kemampuan, sekaligus memperkuat mental serta kepercayaan diri," kata pelatih yang semasa menjadi atlet sering meraih medali emas PON untuk Kalsel itu.
Hal senada diakui salah seoang atlet gulat Indonesia, Fakhriansyah, yang mengaku sangat kesulitan di atas matras karena kalah jam terbang serta pengalaman bertanding. "Pengalaman bertanding dan jam terbang sangat penting bagi kami. Berbeda dengan lawan-lawan kami di Asian Games yang mayoritas selalu ikut kejuaraan internasional. Apalagi lawan yang kami hadapi juara-juara dunia dan olimpiade," katanya.
Fakhri yang pada Asian Games 2018 turun di nomor gaya bebas kelas 86 kg itu berharap atlet-atlet Indonesia bisa sering ikut kejuaraan, baik tingkat nasional maupun internasional sehingga memperkaya pengalaman.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PGSI, Gusti Randa, mengakui pihaknya akan melakukan evaluasi terkait hasil di Asian Games 2018, termasuk mengumpulkan statistika dari rekaman dan data pertandingan.
Jam terbang, kata dia, memang sangat penting dan berharga bagi atlet dan ke depan pengurus akan lebih fokus untuk mengejar prestasi dan mengikutkannya di kejuaraan-kejuaraan nasional maupun internasional.
"Khusus di Asian Games kali ini, kami memang tidak memiliki target khusus. Atlet-atlet sudah berbuat yang terbaik. Dan paling penting yang saya lihat saat mereka bertanding adalah saat masuk matras, mentalnya kurang. Mungkin karena kurangnya jam terbang itu tadi," kata artis tahun 1990-an tersebut.
Pada AG 2018 ini juara umum di cabang olahraga gulat adalah Iran yang atletnya sukses meraih delapan keping medali, yakni lima medali emas dan tiga medali perunggu. Di bawah Iran, enam negara sama-sama berbagi dua medali emas, yakni Cina, Mongolia, Uzbekistan, Korea Utara, Korea Selatan serta India.
Total dari 30 negara yang menerjunkan 255 atlet di cabang olahraga gulat Asian Games, 12 negara di antaranya sukses membawa pulang medali yang disediakan, yakni 18 medali emas, 18 medali perak dan 36 medali perunggu. Rinciannya, enam emas, enam perak dan 12 perunggu dari gaya bebas putra, kemudian enam emas, enam perak dan 12 perunggu gaya greco roman putra dan enam emas, enam perak dan 12 perunggu gaya bebas putri.
Klasemen medali gulat Asian Games 2018
No | negara | Emas | Perak | Perunggu | Total |
---|---|---|---|---|---|
1 | Iran | 3 | 0 | 1 | 4 |
2 | Korea Utara | 2 | 1 | 2 | 5 |
3 | Mongolia | 2 | 0 | 3 | 5 |
4 | India | 2 | 0 | 0 | 2 |
5 | Uzbekistan | 1 | 0 | 3 | 4 |
6 | Jepang | 0 | 2 | 5 | 7 |
7 | Kazakhstan | 0 | 2 | 2 | 4 |
8 | Cina | 0 | 2 | 0 | 2 |
Kirgistan | 0 | 2 | 0 | 2 | |
10 | Lebanon | 0 | 1 | 0 | 1 |
11 | Korea Selatan | 0 | 0 | 4 | 4 |
Total | 10 | 10 | 20 | 40 |