7 Kejadian Dramatis di Arena Asian Games 2018

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Sabtu, 25 Agustus 2018 15:28 WIB

Ekspresi kekecewaan pemain timnas U-23 setelah dikalahkan Uni Emirat Arab (UEA) pada babak 16 besar sepak bola putra Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jumat, 24 Agustus 2018. Indonesia kalah (2-2) 3-4 lewat adu penalti. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang sudah memunculkan beberapa kisah dramatis yang terjadi di berbagai arena pertandingan. Inilah tujuh di antaranya:

1. Jatuhnya atlet paralayang asal Afganistan Lida Hozoori dari ketinggian 15 meter saat bertanding Puncak Mas, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 23 Agustus. Lida gagal mendarat dengan mulus karena parasutnya kolap yang diduga karena adanya tiupan angin mendadak. Akibatnya, ia mengalami patah kaki dan tulang rusuk sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Gatot Subroto.

2. Kegagalan lifter andalan Indonesia Triyatno meraih medali gara-gara terjadi miskomunikasi antara atlet, pelatih dan asisten pelatih saat bertanding pada kelas 69 kg putra. Triyatno yang tampil pada final Grup A akhirnya hanya menempati posisi keempat dengan total angkatan 329 kg (snatch 147 kg, clean and jerk 182 kg).

Triyatno. AP/Wong Maye-E

Miskomunikasi terjadi di momen angkatan clean and jerk. Seharusnya, Triyatno mengawali angkatan clean and jerk dengan bobot 180 Kg, tapi angkatan pertamanya justru menempatkan angka 175 Kg karena pelatih belum menambahkan bebannya.

Mengapa menjadi dramatis? Karena selisih total angkatan peraih medali perak asal Uzbekistan dan peraih medali perunggu asal Kirgizstan hanya 1 Kg saja. Pada akhirnya, Triyatno hanya bisa menempatkan 182 Kg pada angkatan kedua dan 186 kg pada angkatan ketiga. Menurut Triyatno, 186 Kg seharusnya ditempatkan pada angkatan kedua.

Selanjutnya: Drama Anthony Ginting dan Timnas U-23

<!--more-->
3. Kegagalan Tim beregu putra bulu tangkis Indonesia di final saat berhadapan dengan Cina. Anthony Ginting sebagai pemain tunggal mengalami cedera saat berhadapan dengan Shi Yuqi. Pertandingan ini berlangsung dramatis karena Anthony harus berjuang mati-matian hingga kakinya harus diseret. Pada akhirnya ia harus berhenti di saat skor 20-21 pada game ketiga.

Pebulu tangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, merasakan kram pada paha kirinya ketika melawan pebulu tangkis Cina, Shi Yuqi, dalam final beregu putra Asian Games 2018 di Istora Senayan, Rabu, 22 Agustus 2018. Setelah kembali melanjutkan pertandingan selama beberapa saat, Anthony terlihat sudah benar-benar goyah. Ia akhirnya menyerah dan menyatakan mundur. TEMPO/Amston Probel

Advertising
Advertising

4. Kejadian didiskualifikasi dua tim yang berlaga di nomor estafet 4x100 meter gaya ganti putri cabang olahraga renang. Awalnya, Jepang menjadi meraih emas di nomor estafet 4x100, kemudian disusul Cina dan Korea Selatan yang meraih perak dan perunggu, namun akhirnya hasil itu dibatalkan juri.

Juri memutuskan membatalkan perolehan medali perak dan perunggu bagi China dan Korea Selatan karena mereka meloncat terlalu cepat saat pergantian perenang. Dengan keputusan akhir ini, tim estafet Hong Kong naik ke posisi kedua dan berhak atas medali perak dan tim Singapura meraih perunggu.

5. Kegagalan Timnas sepak bola putra Indonesia di babak 16 besar atas Uni Emirat Arab dalam adu penalti 4-3 setelah bermain dalam hingga menit tambahan 2-2. Padahal Indonesia menjadi juara Grup A yang juga dihuni Palestina, Hong Kong, Laos, dan Taiwan. Dalam laga itu, dua gol lawan tercipta dari tendangan penalti yang dinilai tak layak diberikan oleh wasit.

Selanjutnya: Drama tim sepak bola putri dan jetski
<!--more-->
6. Kegagalan Timnas sepak bola putri melaju ke babak 8 besar lantaran kalah selisih satu gol dari Hong Kong. Indonesia jika bisa menahan hanya kebobolan 11 gol dari Korsel maka akan berlanjut ke fase berikutnya, namun, pada pertandingan itu Indonesia dipukul 0-12, dan lebih menyediakan gol ke-12 lawan tercipta di ujung babak.

7. Kegagalan dua kakak beradik Aero Sutan Aswar dan Aqsa Sutan Aswar meraih medali emas karena terjadinya kerusakan mesin. Aqsa yang sudah memimpin di tiga race harus mengubur impiannya meraih emas setelah jetski yang dipakainya tiba-tiba mati di tengah pertandingan nomor rounabout limited di Ancol, Jakarta. Aqsa harus puas hanya meraih medali perunggu, sementara kakaknya Aero meraih perak Asian Games.

Atlet jetski Indonesia, Aero Sutan Aswar dan Aqsa Sutan Aswar, beradu cepat dengan kompetitor lain di nomor pertandingan runabout limited jetski Asian Games 2018 di Jet-Ski Indonesia Academy, Ancol, Jakarta, Jumat, 24 Agustus 2018. Medali emas di nomor ini direbut atlet Uni Emirat Arab, Ali Allanjawi. REUTERS/Beawiharta

Berita terkait

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

1 hari lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Gelora Bung Karno Lokasi Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Ini Profil GBK yang Mulai Dibangun Pada 1960

9 Februari 2024

Gelora Bung Karno Lokasi Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Ini Profil GBK yang Mulai Dibangun Pada 1960

Berikut profil Gelora Bung Karno atau GBK lokasi kampanye akbar Prabowo-Gibran. Mulai dibangun 1960 dan diresmikan 1962. Berapa kapasitasnya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

14 Januari 2024

Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

Presiden Jokowi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya lifter peraih tiga medali Olimpiade asal Papua, Lisa Raema Rumbewas.

Baca Selengkapnya

Profil Eko Yuli Irawan, Peraih Medali Perak Angkat Besi di IWF Grand Prix II 2023 Qatar

10 Desember 2023

Profil Eko Yuli Irawan, Peraih Medali Perak Angkat Besi di IWF Grand Prix II 2023 Qatar

Karier gemilang atlet angkat besi Eko Yuli Irawan sudah terlihat sejak 2006. terakhir, raih medali perak di kejuaraan IWF Grand Prix II 2023 Qatar.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Asian Games 2023, Menpora Panggil Perwakilan Cabang Olahraga secara Bergantian

31 Oktober 2023

Evaluasi Asian Games 2023, Menpora Panggil Perwakilan Cabang Olahraga secara Bergantian

Menpora Dito Ariotedjo mengatakan evaluasi Asian Games 2023 sebagai salah satu persiapan menuju Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Buruk Asian Games Berlanjut ke Denmark Open 2023, Ketua PBSI Soroti Masalah Kepelatihan hingga Demotivasi Atlet

23 Oktober 2023

Tren Buruk Asian Games Berlanjut ke Denmark Open 2023, Ketua PBSI Soroti Masalah Kepelatihan hingga Demotivasi Atlet

Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna membeberkan hasil rapat evaluasi kegagalan Asian Games 2023. Seberapa optimistis ke Olimipiade 2024?

Baca Selengkapnya

Indonesia di Asian Games 2023 Hangzhou: Daftar Cabang dan Atlet Penyumbang Medali serta Posisi dalam Klasemen Akhir

9 Oktober 2023

Indonesia di Asian Games 2023 Hangzhou: Daftar Cabang dan Atlet Penyumbang Medali serta Posisi dalam Klasemen Akhir

Asian Games 2023 Hangzhou sudah berakhir Minggu, 8 Oktober 2023. Simak daftar penyumbang medali bagi Indonesia dan klasemen akhirnya.

Baca Selengkapnya

Target di Asian Games 2023 Gagal Tercapai, Indonesia Tatap Olimpiade 2024

9 Oktober 2023

Target di Asian Games 2023 Gagal Tercapai, Indonesia Tatap Olimpiade 2024

Hingar-bingar pesta olahraga Asian Games 2023 sudah usai. Indonesia yang gagal memenuhi target berfokus menatap Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Klasemen Akhir Perolehan Medali Asian Games 2023 yang Ditutup Minggu 8 Oktober, Indonesia Posisi 13

8 Oktober 2023

Klasemen Akhir Perolehan Medali Asian Games 2023 yang Ditutup Minggu 8 Oktober, Indonesia Posisi 13

Asian Games 2023 resmi ditutup, Minggu, 8 Oktober. Simak klasemen akhir perolehan medali yang menempatkan Indonesia di posisi 13.

Baca Selengkapnya

Asian Games 2023 Resmi Ditutup, Edisi Berikutnya Digelar di Jepang pada 2026

8 Oktober 2023

Asian Games 2023 Resmi Ditutup, Edisi Berikutnya Digelar di Jepang pada 2026

Asian Games 2023 resmi ditutup melalui upacara megah yang dihiasi pameran teknologi visual tinggi di Stadion Olimpiade Hangzhou, Minggu, 8 Oktober.

Baca Selengkapnya