TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) berjanji sistem ticketin untuk upacara penutupan (closing cermony) akan lebih baik dibanding saat upacara pembukaan lalu. INASGOC mengatakan akan ada beberapa pembaruan untuk membuat penonton yang datang lebih nyaman.

"Sekarang masyarakat tak harus menunggu untuk penukaran tiket. Dulu kan sampai harus antri di kantor vendor kita untuk penukaran tiket. Sekarang lebih mudah karena bisa dengan e-tiket," ujar Deputi 2 Bidang Games Administration INASGOC Francis Wanandi, saat dihubungi Tempo, Rabu, 29 Agustus 2018.

Perubahan ini terkait dengan pergantian vendor (rekanan) tiket dari KiosTix ke BliBli.com. Pada saat masih dipegang KiosTix, tiket yang telah dibeli masyarakat secara online harus ditukar dengan tiket fisik agar penonton bisa masuk. Namun sejak diambil alih BliBli, masyarakat cukup menunjukkan e-tiket saja.

Selain itu, Francis juga mengatakan panitia akan membuka lebih banyak pintu akses masuk. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya penumpukan penonton di beberapa titik, seperti yang terjadi di saat opening ceremony.

"Nanti operatornya juga akan lebih banyak. Kita buka pintu dan scanner-nya juga kita perbanyak. Supaya nanti ketika masuk tiket dengan sistem barcode-nya, tak terjadi lagi duplikasi (tiket)," kata dia.

Adanya duplikasi tiket memang salah satu perhatian utama Inasgoc. Dengan sistem penjualan tiket secara online sepenuhnya, diharapkan duplikasi tiket ataupun tiket palsu dapat dihindari. Selain itu, kasus tiket ganda juga diharapkan tak akan lagi terulang.

"Kemarin (opening ceremony) kan sempat terjadi double ticketing. Makanya vendor baru kita perlu waktu untuk merekonsiliasi, agar tak terjadi lagi double ticketing. Kalau dengan sistem yang ada, sistem kita sudah terintegrasi, semoga tak akan ada lagi double ticketing," kata Francis.

Upacara penutupan Asian Games akan dilaksanakan pada 2 September 2018. Upacara ini nanti akan tetap mengandalkan para pentolan yang di balik meriahnya opening ceremony. Nama-nama seperti musisi Addie MS dan Ronald Steven, hingga koreografer Eko Supriyanto dan Denny Malik akan tetap terlibat.

EGI ADYATAMA