TEMPO.CO, Yogyakarta - Dalam rangka persiapan
Asian Games 2018,
cabang olahraga Panjat Tebing akan memberangkatkan atletnya untuk melakukan
training camp dan
try out ke Rusia dan Cina, pada April mendatang. Mereka akan mengikuti tiga turnamen bertaraf superseries.
"Ini merupakan rangkain akhir try out kami sebelum Asian Games," ujar Pelatih nomor Speed World Record Panjat Tebing, Hendra Basri, saat ditemui di Pelatnas Panjat Tebing, di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Rabu, 28 Februari 2018.
Baca: Asian Games 2018: Panjat Tebing Diharapkan Jadi Tambang Emas
Tiga kejuaraan dunia yang akan diikuti adalah di Moscow, Rusia, pada 20-22 April, di Chongqing, Cina, pada 5-6 Mei 2018, dan terakhir di Tai'an, Cina pada 12-13 Mei 2018. Setelah itu, mereka akan kembali ke Indonesia untuk melanjutkan pemusatan latihan nasionel di Yogyakarta.
"Kami inginnya menang (raih juara), tapi targetnya tetap semifinal. Kalau nggak menang, kita targetkan untuk pecahkan rekor dunianya. Dan peluang itu bisa di nomor speed perorangan putri," kata Hendra.
Menurut Hendra, peluang untuk memecahkan rekor dunia bukan hal mustahil bagi para atlet Indonesia. Ia mencontohkan di nomor speed climbing perorangan putri. Rekor dunia saat ini untuk papan 15 meter dipegang oleh atlet Rusia, dengan kecepatan 7,38 detik.
Di sesi latihan, Hendra mengatakan atlet putri Indonesia sudah mampu melewati rekor itu. Ia menyebut atlet Aries Susanti Rahayu, telah mampu menembus rekor 6,96 detik.
Pelatnas Panjat Tebing telah berlatih di Yogyakarta sejak April 2017. Pada pertengahan Juni, Pelatnas akan dipindah ke Palembang, lokasi venue panjat tebing di Asian Games mendatang. Hendra meyakinkan tak ada masalah adaptasi cuaca bagi para atlet. Ia menilai cuaca di Palembang dan Yogyakarta tak jauh berbeda.
Ia pun optimistis panjat tebing mampu menyumbangkan emas bagi Indonesia di
Asian Games 2018 mendatang. Apalagi cabang yang baru dipertandingkan ini langsung ditargetkan dua emas.