Ni Nengah Widiasih memasuki arena tanding dalam babak final Women's Up to 41 kg group A para powerlifting Asian Para Games 2018 di Balai Sudirman, Jakarta, Ahad, 7 Oktober 2018. Ia menyumbangkan medali kedua bagi kontingen Indonesia. ANTARA/Rivan Awal Lingga
TEMPO.CO, Denpasar - Dua atlet angkat berat Asian Para Games 2018 bernama sama, Ni Nengah Widiasih pulang ke Bali.
"Saya mau istirahat dulu 3 minggu atau satu bulan, jadi butuh waktu supaya kembali latihan," kata Widiasih saat tiba di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali, Minggu, 14 Oktober 2018. Ia menjelaskan bahwa saat ini dirinya ingin memulihkan cedera bahu.
Ni Nengah Widiasih atlet yang mendapat medali perak Asian Para Games kelas 41 kilogram putri, pada 7 Oktober. Setelah pemulihan, ia ingin fokus rutin latihan karena akan mengikuti Kejuaraan Dunia di Astana, Kazakhstan pada Juni 2019.
Sriyanti (kiri) dan Ni Nengah Widiasih (kanan) mereka masing-masing meraih medali perak cabang olah raga angkat berat katergori puteri di atas 86 kilogram dan perunggu kategori 86 kilogram Asian Para Games 2018 di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Oktober 2018. TEMPO/KHORY
"Saya harus memulihkan kondisi saya supaya bermain maksimal memberikan yang terbaik konfisi fit," ujarnya.
Adapun Ni Nengah Widiasih atlet angkat berat kelas 86 kilogram putri ingin menikmati waktu luang bersama keluarga. "Lama saya meninggalkan keluarga, nanti mau liburan. Keluarga bangga mendukung saya maju mengejar prestasi menjadi atlet," katanya. Widiasih mendapat medali perunggu, Kamis, 11 Oktober.
Adapun selama pemusatan latihan nasional Asian Para Games 2018, Ni Nengah Widiasih merasa semakin akrab. "Saya merasa seperti kakak dan adik, makan dan tidur bersama," tuturnya.