Petenis Indonesia Muhammad Althaf Dhaifullah tertunduk saat keluar lapangan setelah kalah atas pemain Filipina Alberto Lim pada partai pertama Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania di Stadion Tenis GBK, Jakarta, 3 Februari 2018. TEMPO/Fakhri Hermansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Tim tenis Indonesia optimistis meraih medali di Asian Games 2018 karena ajang ini digelar hanya sepekan sebelum turnamen grand slam Amerika Terbuka.
"Kalau ditanya soal target, saya akan jawab bahwa kami menargetkan dapat medali. Tidak masalah medali emas, perak, atau perunggu. Pastinya kami ingin mendapatkan medali," kata Ketua Umum PB PELTI, Rildo Ananda Anwar, di Jakarta, Kamis 5 April 2018.
Menurut Rildo, diperkirakan petenis-petenis top Asia akan lebih memilih untuk turun di Amerika Terbuka untuk mendapatkan poin di ATP maupun WTA, selain soal hadiah uang.
"Di kancah Asian Games, mereka tidak akan mendapatkan poin maupun hadiah apapun. jadi saya pikir para petenis top Asia akan lebih memilih turun di Amerika Terbuka. Inilah kesempatan yang harus bisa kita manfaatkan," kata Rildo lagi.
Rildo menambahkan bahwa target realistis cabang tenis di Asian Games 2018 baru dapat diketahui setelah tahap entry by name pada Juni mendatang.
"Dari situ kita baru akan tahu nama-nama lawan, mana yang berat dan mana yang ringan." ujar Rildo.
Cabang tenis Asian Games 2018 akan digelar di kompleks Jakabaring, Palembang. Indonesia akan ditangani pelatih asal Belanda, Frank van Fraaijenhoven.
Pelatnas tim tenis Asian Games 2018 dilakukan secara berjalan. Artinya para pemain akan dipilih berdasarkan penampilan mereka dalam turnamen, dan tidak dikonsentrasikan dalam pelatihan yang berjalan lama.
"Untuk berprestasi, pemain tenis tidak hanya perlu berlatih. Lebih penting lagi adalah bertanding, karena di situ dia akan mendapatkan kepercayaan diri dalam menghadapi lawan," kata Fraaijenhoven, pelatih tim Asian Games 2018.